Hampir setiap aspek kehidupan kita, termasuk psikologi, telah terpengaruh oleh teknologi di era digital yang terus berkembang ini. Internet dan situs web membantu praktisi psikologi untuk memberikan terapi dan intervensi secara online (Rimayati, E., 2023); ini memungkinkan akses yang lebih luas, tetapi juga menimbulkan masalah etis yang serius. Penelitian oleh Karyotaki, et al (2019) bahwa intervensi berbasis web yang didukung oleh terapis lebih efektif daripada terapi konvensional.
Keuntungan Intervensi Psikologi Online
Individu yang mencari bantuan psikologis mulai memilih intervensi psikologi online. Jika dibandingkan dengan intervensi non-teknologi, intervensi berbasis teknologi dapat memberikan manfaat kepada pengguna, seperti aksesibilitas yang lebih luas, harga yang lebih murah, dan anonimitas. Penyediaan layanan intervensi secara online memiliki beberapa keuntungan yaitu:
1. Akses yang Lebih Luas
Intervensi online membuat akses lebih mudah bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau sulit dijangkau oleh praktisi lokal. Intervensi ini dapat diakses melalui smartphone, komputer, dll., sehingga memungkinkan individu untuk mendapatkan bantuan tanpa harus melakukan perjalanan jauh.
2. Fleksibilitas Waktu
Dengan intervensi online, pasien dan praktisi memiliki fleksibilitas dalam menentukan waktu sesi terapi, yang dapat disesuaikan dengan jadwal masing-masing. Ini memudahkan individu yang memiliki jadwal yang padat atau yang tinggal di zona waktu yang berbeda, serta biaya yang dikeluarkan pasien lebih rendah (Effendi et al., 2020).
3. Pengurangan Stigma
Beberapa individu mungkin malu atau tidak ingin mencari bantuan psikologis secara langsung. Karena individu dapat tetap anonim dan merasa lebih nyaman berbicara dengan psikolog melalui layar, intervensi online dapat membantu mengurangi stigma ini.
Tantangan Etika dalam Intervensi Psikologi Online
Meskipun intervensi psikologi online memiliki banyak manfaat, ada sejumlah tantangan etika yang perlu diperhatikan: