Mohon tunggu...
Indah Fitriyani
Indah Fitriyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswi aktif Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Memiliki hobi mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik Genosida dan Tidak Terpenuhinya HAM

15 Desember 2023   18:26 Diperbarui: 15 Desember 2023   18:26 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semarang, Perang yang tak kunjung berakhir antara Palestina – Israel tentu menjadi kisah yang paling memilukan sepanjang sejarah. Konflik yang dilatar belakangi oleh dukungan yang diberikan oleh Inggris kepada kaum Yahudi sehingga mereka merasa berhak atas wilayah Palestina.

Inggris membagi wilayah Palestina berupa air, tanah, dan pertanian yang disetujui oleh PBB kemudian diberikan kepada Israel. Strategi Israel untuk memperluas wilayah dengan mendirikan rumah-rumah yahudi sehingga menambah populasi masyarakat yahudi.

Konflik genosida ini telah berlangsung selama 7 dekade terakhir. Pada tanggal 23 Oktober 2023 kemarin, Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya kepada Israel. Hamas mengerahkan pasukan bersenjata didaerah warga sipil Israel dekat Gaza. Kemudian Israel mengeluarkan data setidaknya ada 1400 jiwa yang meninggal kemudian direvisi menjadi 1200 jiwa. ( Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Lior Haiat. Kantor berita Reuters ).

Israel melakukan serangan udara di wilayah Gaza yang mengakibatkan sekitar 200.000 unit rumah hancur dan rusak. Hal ini yang membuat warga Gaza setidaknya 1,5 Juta jiwa mengungsi dari tanahnya sendiri. Mereka berlindung di sekolah, rumah sakit, bangunan PBB, atau ditempat saudaranya.

Selain itu, akibat dari serangan udara Israel adalah membuat berkurangnya produktivitas pada pusat kesehatan. Terdapat sekitar 50 Ambulans rusak, banyak tenaga medis tewas serta minimnya bahan bakar yang dibutuhkan oleh pusat kesehatan. Penanganan pasien yang diberikan oleh tenaga medis hanya dibantu oleh senter handphone yang memiliki daya baterai lemah.Parahnya, Israel memblokade saluran air selama 39 hari yang membuat warga Gaza kekurangan pasokan air bersih untuk mencukupi kebutuhan pokok mereka seperti masak, minum dan mandi.

Diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf Al-Qedra jumlah korban tewas terus meningkat. Setidaknya dalam 10 menit terdapat 1 orang nyawa yang hilang. Minimnya rasa kemanusiaan tentara zionis membuat banyak warga di penjuru dunia geram. Uluran tangan dan rasa empati dari kita yang dapat membantu setidaknya sedikit dalam melepaskan beban saudara yang ada di Palestina.

Sebagai makhluk sosial yang berlandaskan dasar negara Pancasila dimana disana terdapat sila yang berbunyi “ Kemanusiaan yang adil dan beradab “. Rasa kemanusiaan harus ditanamkan dalam jiwa sedini mungkin sebagai bentuk rasa kasih sayang dan empati terhadap sesama.

Bukankah tolong menolong kepada sesama saudara muslim telah termaktub dalam Alquran surah Al- Anfal : 73 yang berbunyi وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا بَعْضُهُمْ اَوْلِيَاۤءُ بَعْضٍۗ اِلَّا تَفْعَلُوْهُ تَكُنْ فِتْنَةٌ فِى الْاَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيْرٌۗ. Artinya :” Dan orang-orang yang kafir, sebagian mereka melindungi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah (saling melindungi), niscaya akan terjadi kekacauan di bumi dan kerusakan yang besar, (al-Anfal: 73).”

Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada Palestina pada tanggal 4 November 2023. Bantuan sebesar 26,5 ton merupakan bantuan tahap pertama yang dilepas oleh Presiden Jokowi Dodo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. Bantuan tersebut dikhususkan alat-alat kesehatan, 100 tenda peleton, 1.000 selimut, dan jaket musim dingin, ungkap Khrisna.

Kementerian Kesehatan juga turut serta dalam membantu saudara di Palestina. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Sumarjaya mengatakan bantuan kloter pertama Kementerian Kesehatan seberat 7 ton. Bantuan meliputi alat penyuling air bersih, kemudian ada obat-obatan dasar seperti untuk ISPA, penyakit kulit, dan diare. “Kemudian ada juga obat emergency, ini penting untuk minimal bisa membantu teman-teman yang harus operasi bedah minor,” ujar Sumarjaya.

Tidak terpenuhinya HAM di Palestina tentu membuat siapa saja merasa kelu. Dalam hal ini negara Indonesia yang pernah merasakan pahitnya penjajahan akan turut serta membantu pemerolehan kembali HAM yang telah direbut oleh zionis. Sebagai makhluk beriman tentu menyadari bagaimana pentingnya memerangi kemungkaran dengan sekuat tenaga kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun