Mohon tunggu...
Indah Dwi Rahayu
Indah Dwi Rahayu Mohon Tunggu... Lainnya - Semesta Membaca Tinta yang Tertoreh

If I might share my opinion, this world is hell, and our task is to create our own heaven - Eka Kurniawan, Beauty Is a Wound.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hilirisasi Nikel Jadi Fokus Utama, Pemerintah Rilis Perpres untuk Genjot PSN

16 Desember 2020   11:08 Diperbarui: 16 Desember 2020   11:14 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016 beberapa kali direvisi. Semula terdapat 225 proyek, 1 program mengalami revisi pertamanya melalui Perpres 58 Tahun 2017 menjadi 245 proyek, 2 program. Revisi terakhirnya di tahun 2018 melalui Perpres 56 tahun 2018 meliputi 223 proyek, 3 program. Jika diakumulasikan mulai dari tahun 2016 hingga 20 November 2020 tercatat 100 proyek dengan memakan biaya Rp588,9 triliun diselesaikan. 

Dari sekian banyak daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) semakin gencar melakukan akselerasi hilirisasi nikel. Terlebih, Indonesia memiliki kekayaan pada sumber daya alam bijih nikel. 

Dalam memulai aksinya, pihak Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) menjelaskan  salah satu yang menjadi fokus dalam percepatan PSN tersebut adalah dengan mempercepat pembangunan proyek smelter nikel di Sulawesi. Adapun beberapa perusahaan yang masuk ke dalam usulan PSN antara lain Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Konawe, dan PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Lalu, pertanyaan ini akan muncul di benak pikiran kita, mengapa di Sulawesi? Alasan utamanya yaitu pulau ini menjadi titik pusat persebaran nikel di Indonesia. Pernyataan tersebut semakin diperkuat dengan data Badan Geologi per bulan Juli 2020, jumlah cadangan bijih nikel  mencapai angka 4.346 juta ton. Sebanyak 3.360 juta ton merupakan cadangan terbukti, dan 986 juta ton merupakan cadangan terkira.

Melihat persediaan bahan baku dan peluang yang besar, Presiden Joko Widodo memiliki harapan akan keberhasilan hilirisasi nikel. Baginya, tidak hanya bijih mentah nikel saja yang diekspor, namun adanya nilai tambah pada nikel sebelum diekspor ke berbagai negara. 

Besarnya harapan yang disampaikan oleh pemimpin negara membawa pengaruh yang positif bagi para pengusaha tambang dan industri mineral nikel. Melihat hal ini, apakah kamu mendukung besar proyek tersebut? 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun