Meskipun Jerome Polin menyatakan bahwa ia tidak terlibat langsung dalam operasional harian Menantea, posisinya sebagai co-founder dan wajah utama brand menjadikannya tetap sorotan publik. Namun, ketika isu ini mencuat, Jerome dengan cepat memberikan klarifikasi terbuka kepada publik dan mitra franchise melalui media sosial maupun kanal resmi lainnya.
 Sikap terbuka dan tanggung jawab yang ia tunjukkan menjadi langkah penting dalam meredam spekulasi negatif dan memulihkan kepercayaan. Ia tidak menghindar dari tanggung jawab moral, bahkan menyatakan komitmen untuk memperbaiki sistem yang ada. Hal ini memperlihatkan bahwa meskipun reputasinya sempat diuji, transparansi dan keterbukaannya menjadi nilai lebih yang diakui oleh publik.
Respons dan Strategi Pemulihan
 Menanggapi krisis yang terjadi, Jerome Polin dan pihak manajemen Menantea telah mengambil sejumlah langkah penting sebagai bentuk tanggung jawab dan upaya pemulihan. Beberapa hal yang telah dilakukan antara lain:
Klarifikasi terbuka kepada publik dan mitra
Jerome secara terbuka menyampaikan penjelasan mengenai situasi yang terjadi, baik kepada publik umum maupun mitra bisnis. Klarifikasi ini menunjukkan sikap transparan dan keinginan untuk menyelesaikan masalah dengan baik.
Komitmen terhadap perbaikan internal
Manajemen Menantea menyatakan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem waralaba dan struktur operasional guna mencegah terulangnya permasalahan serupa di masa depan.
Pendekatan langsung kepada mitra terdampak
Pihak manajemen berusaha berkomunikasi langsung dengan mitra yang merasa dirugikan, serta terbuka terhadap penyelesaian yang adil dan berimbang.
 Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa pihak Menantea tidak tinggal diam, melainkan aktif mengupayakan solusi. Tindakan Jerome dalam memberikan klarifikasi dan tanggung jawab turut membantu menjaga integritas dirinya sebagai publik figur sekaligus entrepreneur muda.