RW 003 Kelurahan Tembalang, Semarang, Jawa tengah (19/7/2021) -- Melimpahnya atau banyaknya sampah organik salah satunya limbah daun kering yang di RW 003 kelurahan tembalang ditemui penanggulangannya dengan dibakar, ada juga yang ngelakuin dibuang ke sungai/got/selokan, serta terlihat menumpuk-numpuk beberapa hari (tidak terkelola), dan dikubur/ditimbun. Yang dimana, ini akan memberikan dampak negatif yakni jika dibuang ke sungai/got/selokan bisa-bisa akan menyebabkan banjir, selain itu untuk yang terlihat menumpuk-numpuk beberapa hari (tidak dikelola) yang ini memberikan bau atau aroma tidak sedap dan menimbulkan penyakit (seperti ISPA, disentri, diare, kulit, dll). Sedangkan, limbah (sampah ) daun kering yang dibakar dan ditimbun dalam tanah sebenarnya bahaya. Dimana, mikroorganisme dalam sampah (limbah) tersebut jika ditimbun memang menjadi sangat baik untuk jadi makanan bagi yang ada di dalam tanah.Â
Namun, belum tentu terurai dan sudah ditimbun dalam tanah. Tanah tersebut digunakan kembali untuk menanam, yang otomatis tanah sudah tercemar. Kalau sudah tercemar, tanaman yang dihasilkan dari dalam tanah tersebut secara tidak langsung akan dimakan oleh manusia dan dapat berdampak negatif pada kesehatan. Oleh karena itu, permasalahan terkait sampah (limbah) organik khususnya daun kering ini harus ditangani dengan tepat dan cepat.Â
Oleh karena itu, di RW ini saya menjalankan program yakni "Sosialisasi pembuatan pupuk organik cair dari limbah daun kering dan pembagian pupuk organik cair dari limbah daun kering kepada masyarakat di RW 003 kelurahan tembalang, yang pupuk ini nantinya bisa digunakan di RW ini karena banyak kebun yang ditanami pepohonan iya, yang selama ini masih disemprot dengan pupuk-pupuk kimia seperti urea, MPK, Mutiara, UTS ini juga akan memberikan timbulnya atau munculnya beberapa masalah yakni muncul masalah dari penyemprotan menggunakan pupuk kimia ini salah satunya terhadap lingkungan yakni membuat lingkungan tidak sehat (pencemaran lingkungan) serta pohonnya juga cepat mati, gersang dan tidak subur, buahnya belum waktunya matang udah matang.
Zat yang terkandung dalam limbah daun kering adalah lignoselulosa. Lignoselulosa terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin dan beberapa bahan ekstraktif lain, yang dimana Limbah daun kering dijadikan POC sebagai sumber nutrisi yang sangat bermanfaat dalam pertanian. Nutrisi seperti C, H, O, N, P, K, Mg, Ca, dan S, Fe, Mn, Cu, Zn, B, Mo, dan Cl, Na, Co, Va, Ni, dan Si yang sangat penting untuk kesuburan tanah dibuat dengan pengomposan kondisi anerobik yakni ketidakhadiran oksigen bebas, produk akhir metabolisnya adalah metana, karbondioksida, dan senyawa intermediate seperti asam organik dengan berat molekul rendah seperti asam asetat, asam propionate, asam butiran, asam laktat dan asam suksinat.
Proses pembuatan pupuk organik cair dari limbah daun kering sangat mudah, yaitu dengan menggunakan 3 bahan ini saja yakni gula pasir, bioaktivator (EM-4) dan tentunya limbah daun kering hingga akhirnya diperoleh pupuk organik cair limbah daun kering yang bermanfaat untuk menggemburkan tanah sehingga dapat mempermudah akar tanaman menyerap unsur hara di dalamnya. yang dimana pembuatannya dapat dilihat pada poster berikut : Â Â Â Â Â Â Â
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada link youtube berikut berupa video tutorial pembuatannya : https://youtu.be/Pt9V3fH8xas
Sosialisasi dilakukan secara daring (online) melalui platform zoom meeting dengan perwakilan masyarakat RW 003 Kelurahan tembalang guna memberikan informasi lanjutan mengenai pembuatan pupuk organik cair dari limbah daun kering ini serta menyalurkan video tutorial ini dan untuk pembagian poster dan pupuk organik cair dilakukan di hari berikut-berikutnya melalui pak RW 003 kelurahan tembalang.