Mohon tunggu...
indah tri winarni
indah tri winarni Mohon Tunggu... Guru - https://indahtriwinarni.wordpress.com/

https://indahtriwinarni.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbaikan Kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia

13 November 2019   13:07 Diperbarui: 13 November 2019   13:11 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan anak usia dini (PAUD) menjadi fokus pemerintah sebagai investasi SDM di masa mendatang. Itulah salah satu alasan Nadiem Makarim memasukkan perbaikan kualitas PAUD dalam program kerjanya selama menjabat Mendikbud.

Keberadaan PAUD di Indonesia sendiri telah berlangsung sebelum Indonesia merdeka, yaitu tahun 1908 sampai sekarang. Seiring dengan perkembangan zaman, PAUD telah mengalami perubahan dan perombakan menuju perbaikan kualitas. Namun, tentunya tidaklah mudah. Jika kita menelisik lebih jauh, masih banyak masalah-masalah PAUD di Indonesia.

Pertama, sudah menjadi rahasia umum jika pemerintah Indonesia seakan tak menghargai guru, khususnya tenaga pendidik PAUD. Mulai dari kecilnya gaji yang didapat (guru honorer), yaitu jauh di bawah UMR. Miris memang, padahal seorang guru juga memiliki kebutuhan pribadi yang harus dipenuhi. Bila pemerintah terus masa bodoh, maka dampaknya tenaga pendidik PAUD mengalami penurunan kualitas mengajar. Mereka merasa pengorbanan mendidik dengan sungguh-sungguh menjadi sia-sia karena pemerintah tak menghargai kerja keras mereka.

Selain itu, mutu pendidikan guru PAUD harus benar-benar diperhatikan. Masih banyak guru PAUD yang belum memenuhi kualifikasi S1 PG-PAUD atau banyak yang mengajar PAUD tapi dari lulusan pendidikan jurusan lain. Padahal mengajar PAUD harus benar-benar memahami bagaimana cara mengajar anak usia dini, jangan sampai coba-coba. Pemerintah juga bisa memberikan pelatihan atau workshop sebagai upaya peningkatan mutu dan profesionalan mengajar.

Kedua, kesiapan pemerintah Indonesia akan pendidikan anak usia dini masih jauh dari kata siap. Terutama dalam hal sarana dan prasarana. Banyak sekali sekolah PAUD di daerah-daerah seluruh Indonesia melakukan kegiatan belajar mengajar dengan menempati gedung tak layak pakai. Sebagai contoh, gedung PAUD Harapan Bangsa Jebres Solo yang rusak masih belum ada perbaikan, padahal dulu pernah diresmikan Jokowi ketika menjabat Walikota Solo.

Pemerintah harus melengkapi fasilitas-fasilitas mengajar PAUD dengan mengikuti perkembangan zaman. Seperti yang dikatakan Kasubdit Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karier GTK PAUD, Nasrudin, bahwa ke depannya PAUD akan banyak menggunakan IT dalam peningkatan kompetensi.

Ketiga, banyak orang tua yang tidak minat memasukkan anaknya ke PAUD. Faktor-faktor yang memegaruhi hal tersebut, misalnya karena kurangnya sosialisasi terkait pentingnya PAUD. Pengetahuan orang tua masih awam terkait anak kecil yang sudah sekolah. Apalagi jika anaknya tersebut terus-menerus tak mau ditinggal. Ada lagi karena masalah ekonomi yang menjadikan orang tua tak mau menyekolahkan ke PAUD. Ditambah biaya yang semakin naik setiap tahunnya. Pemerintah diharapkan lebih gencar dalam pemberian sosialisasi PAUD serta pemberian biaya subsidi.

Keempat, PAUD di Indonesia masih terfokus pada bidang akademik. Banyak orang tua perlu memasukkan anaknya ke PAUD kelak ketika SD sudah mampu membaca dan berhitung. Alasan tersebut salah. Pendidikan usia dini seharusnya berfokus pada pembentukan karakter anak. Guru mengajarkan pemahaman-pemahaman baru yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

Indonesia bisa meniru Finlandia soal sistem pembelajaran PAUD. Di sana sekolah PUAD didesain layaknya rumah yang terdapat dapur, ruang makan, kamar tidur yang dilengkapi mainan dan buku-buku cerita. Anak seperti berada di rumahnya sendiri. Materi yang diajarkan untuk mengasah kemampuan motorik anak, seperti melompat atau permainan yang membutuhkan aktivitas gerak. Dalam permainan tersebut tak lupa disisipkan kemampuan kognitif.

PAUD sebagai Pencegahan Stunting

Perbaikan PAUD yang sedang digalakkan oleh menteri baru, Nadiem Makarim, bisa membantu terwujudnya program pemerintah jokowi yaitu pencegahan stunting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun