Mohon tunggu...
Incani Indri
Incani Indri Mohon Tunggu... Pemerhati generasi

Tertarik dengan isu generasi, politik dll

Selanjutnya

Tutup

Politik

Konflik Kepentingan Trump-Netanyahu dan Peluang Persatuan Muslim

18 Mei 2025   07:56 Diperbarui: 18 Mei 2025   07:56 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik Kepentingan Trump-Netayahu dan Peluang Persatuan Muslim 

Hubungan yang terjalin antara Trump-Netanyahu selama ini diakui cukup mesra. Diketahui AS selalu terlibat dalam agenda Israel utamanya berkaitan dengan Gaza. Serangan Israel ke Gaza tidak luput dari campur tangan AS sebagai penyuplai senjata. Namun saat ini hubungan keduanya tengah bermasalah. 

Berdasarkan koresponden Radio Angkatan Darat Yanir Cozin, melalui akun X miliknya menyebut Trump membuat keputusan dengan memutus kontak langsung dengan Netanyahu setelah rekan dekatnya memberitahu Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer bahwa presiden AS itu yakin bahwa Netanyahu memanipulasinya. Cozin menunjuk kegagalan pemerintah Israel untuk menyajikan rencana dan jadwal konkret mengenai Iran dan Houthi Yaman sebagai sumber memburuknya hubungan AS-Israel. 

Mohannad Mustafa, seorang pakar urusan Israel, mengatakan bahwa ada kekecewaan Israel terhadap masa jabatan kedua Trump, karena pemerintah Netanyahu percaya bahwa Presiden AS akan sepenuhnya sejalan dengan kepentingan Israel. Trump telah bertindak dalam empat file regional yang bertentangan dengan kepentingan Israel. Mustafa mencatat bahwa pemerintahan Trump telah menandatangani perjanjian dengan Houthi terkait kapal-kapal Laut merah dan juga terlibat dalam pembicaraan dengan Iran terkait program nuklir. 

Mustafa menyimpulkan bahwa Trump melihat bahwa kepentingan AS di kawasan ini lebih penting ( Suriah, Riyadh, Tel Aviv) daripada kepentingan Israel. Sementara Netanyahu tampaknya tidak dapat mempengaruhi Trump dalam isu-isu regional, terutama setelah Partai Republik AS berubah menjadi apa yang disebutnya sebagai "partai Trump". (republika.co.id,9-5-2025).

Rapuhnya Persatuan Musuh vs Kuatnya Persatuan Muslim

Konflik yang terjadi antara Trump dan Netanyahu mengindikasikan tentang rapuhnya hubungan yang terjalin antar musuh-musuh Islam. Selama ini kedua negara tersebut saling bahu membahu untuk menghancurkan kaum muslimin, dengan melakukan genosida hingga 50.000 lebih warga Gaza. Berbagai bantuan diberikan AS untuk Israel.

Namun hubungan yang terjalin selama ini pada akhirnya terputus sebab adanya perbedaan kepentingan. Inilah gambaran dari persekongkolan musuh-musuh Islam. Mereka seolah-olah dalam persatuan yang kuat, namun sejatinya hati mereka tercerai berai. 

Dalam hal rapuhnya persatuan yang terjalin antar musuh Islam, Allah swt sudah menggambarkan dalam firmannya, " Mereka tidak akan memerangi kamu (secara) bersama-sama, kecuali di negeri-negeri yang berbenteng atau dibalik tembok. Permusuhan antar sesama mereka sangat hebat. Kamu mengira bahwa mereka itu bersatu, padahal hati mereka terpecah belah. Hal itu disebabkan mereka kaum yang tidak berakal." (TQS al-Hasyr :14).

Dalam ayat tersebut Allah mengabarkan keadaan musuh-musuh Islam. Mereka satu sama lain sejatinya dalam permusuhan dan keterpecahan. Artinya sekalipun saat ini umat muslim khususnya Gaza dalam kondisi lemah akibat penjajahan zionis Israel, namun dengan keterpecahan di tubuh musuh, umat memiliki peluang besar untuk bisa bangkit dan merebut kemenangannya kembali. Hal ini akan bisa diwujudkan dengan cara mengembalikan persatuan kaum muslim dibawah satu komando kepemimpinan oleh seorang Khalifah. 

Sebab ketika bersatu, maka umat akan memiliki kekuatan yang bisa menghancurkan kekuatan musuh. Tidak seperti sekarang yang justru terpecah belah menjadi beberapa negara sebab jebakan konsep nation state yang sesat. Akibatnya para penguasa negri muslim tidak merasa bahwa urusan Palestina adalah bagian dari tanggung jawab mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun