Melalui teknologi ini dapat menghasilkan 10 galon air bersih dalam 10 menit.
2. Penanaman pohon kembali
Dilakukan reboisasi karena mencegah kekurangan air. Dengan menanam pohon Kembali setelah dilakukan penebangan. Agar air terserap dalam tanah dengan cepat.
3. Pembuatan sumur bor
Dengan pembuatn sumur bor dengan kedalaman 30 meter. Namun pembuatannya hanya dilakukan oleh warga ayang berkecukupan karena membutuhkan biaya yang cukup besar.
4. Droping air
Kegiatan pendistribuan air bersih ke suatu daerah yang kekurangan pasokan air. Pengiriman air bersih dengan cara darurat atau bantuan. Namun, biaya dropping ditanggung secara swadaya warga.
Menjaga ketersediaan air bersih merupakan kunci utama bagi kelangsungan hidup manusia dan keseimbangan ekosistem. Krisis air yang terjadi di berbagai daerah, seperti Madiun dan Ponorogo, menjadi bukti bahwa sumber daya air tidak boleh dianggap remeh. Air tidak hanya dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga berkaitan erat dengan kesehatan, ketahanan pangan, hingga pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan langkah nyata yang berkelanjutan melalui konservasi lingkungan, pembangunan infrastruktur air bersih, serta inovasi teknologi yang mendukung efisiensi penggunaan air. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan seluruh pihak terkait menjadi syarat mutlak agar air tetap terjaga bagi generasi sekarang maupun mendatang. Dengan demikian, menjaga air berarti menjaga kehidupan dan masa depan umat manusia.
Referensi
1. Retno suryandari. 2022. Teknologi Dan Krisis Air. Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas Gadjah Mada.
2. Muliasih Listyorini A. 2022. Krisis Penyediaan Air Bersih di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Politenik STIA LAN Bandung.