Mohon tunggu...
inayah widya astuti
inayah widya astuti Mohon Tunggu... Mahasiswi

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menjaga Ketersediaan Air Demi Kelangsungan Hidup Masa Depan

10 Oktober 2025   18:38 Diperbarui: 10 Oktober 2025   18:38 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia banyak sekali daerah yang mengalami krisis air dan penurunan kualitas air bersih di sekitar mereka. Kebutuhan air untuk masyarakat semakin tinggi dikarenakan populasi penduduk yang terus meningkat. Pemenuhan kebutuhan makan dan minum dengan air bersih menjadi sumber kehidupan dan pemenuhan aktivitas masyarakat. Air merupakan bagian penting dalam kehidupan, seseorang tidak dapat hidup tanpa air. Ketersediaan air di dunia ini memang sangat melimpah, tetapi yang dapat dikonsumsi manusia hanya sedikit. Hal ini berarti ketersediaan air bersih hanya terbatas.

Krisis air global dipicu oleh pemanasan global, eksploitasi air berlebihan, cuaca ekstrem yang sulit diprediksi, sehingga mengancam ketersediaan air bersih. Wilayah dengan curah hujan tinggi belum tentu memiliki area imbuhan air yang cukup sehingga berpotensi banjir. Namun, situasi ini juga membuka peluang untuk memperkuat ketahanan air dengan pengelolaan yang cermat dan mitigasi risiko melalui pelestarian daerah tangkapan air dan pengaturan perizinan pengambilan air tandan (Sudarti,Nila raya)

Ketersediaan air bersih adalah masalah mendasar dalam pengembangan manusia di seluruh dunia. Air bersih, terutama untuk minum, menjadi fokus utama tidak hanya di negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga di negara-negara yang lebih maju. Banyak penyakit, termasuk stunting, serta berbagai masalah kesehatan lainnya, berhubungan dengan kualitas air minum. Ini menunjukkan betapa pentingnya air bersih untuk keberlangsungan hidup manusia. Permintaan akan air bersih bukan hanya soal seberapa banyak yang dibutuhkan, tetapi juga menyangkut kualitas air itu sendiri, yang berkaitan dengan apakah air tersebut aman untuk diminum atau tidak. Pengelolaan dan penggunaan sumber daya air mencakup aspek kualitas dan kuantitas. Kualitas air adalah aspek krusial dalam penggunaannya, karena pemanfaatan sumber daya air tidak hanya tergantung pada banyaknya air yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan, tetapi juga pada kualitasnya yang sesuai dengan apa yang diperlukan oleh manusia.

Krisis air bersih dimulai sejak empat bulan terakhir warga Dusun Selang, Desa Bodag, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengalami krisis air bersih. Tandon air di rumah warga kini kering karena tidak adanya air yang mengalir melalui pipa di musim kemarau. Warga pun terpaksa mencari air dari sungai yang jaraknya 2 KM demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik untuk mandi maupun memasak. Kabupaten Ponorogo juga mengalami kelangkaan air bersih di kala kemarau panjang, Desa Pangkal Kecamatan Sawoo menjadi salah satu daerah yang terkena dampaknya. Mengenai penyediaan air bersih di Desa Sawoo, hanya sejumlah kecil penduduk yang memiliki akses ke layanan PDAM, sementara mayoritas masih mengandalkan air sumur dan beberapa tangki air minum yang disediakan oleh berbagai lembaga, yang mengakibatkan kekurangan pasokan air bersih selama musim kemarau karena debit air di sumur warga berkurang atau bahkan kering sama sekali. Jumlah penduduk desa Sawoo yang memanfaatkan air tanah masih rendah karena biaya yang besar terkait dengan pengeboran dan pemeliharaan, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah, sehingga memerlukan fasilitas yang sesuai yang dapat menyediakan akses yang mudah dan efisien terhadap air bersih.

Fenomena ini memperlihatkan betapa rapuhnya ketersediaan air bersih di tengah masyarakat, khususnya ketika musim kemarau panjang melanda. Krisis air tidak hanya mengganggu aktivitas rumah tangga, tetapi juga bisa menimbulkan masalah kesehatan, sosial, hingga ekonomi. Padahal, air adalah kebutuhan dasar yang seharusnya bisa diakses setiap orang tanpa kesulitan. Krisis air di Madiun dan ponorogo seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua bahwa sumber daya air tidak boleh dianggap remeh. Jika tidak ada langkah nyata untuk menjaga ketersediaannya, bukan tidak mungkin di masa depan lebih banyak daerah akan mengalami nasib serupa. Menjaga air berarti menjaga kehidupan, karena tanpa air, tidak kehidupan yang bisa berlangsung.

Air berdiri sebagai sumber daya yang terpenting, memegang signifikansi yang sangat besar bagi keberadaan manusia, hewan, dan tumbuhan. Jika pasokan air yang memadai tidak dipertahankan, kelangsungan hidup dan keseimbangan ekosistem akan terpengaruh secara negatif. Perluasan populasi yang cepat selalu meningkatkan permintaan air minum, sementara pola cuaca yang tidak menentu yang disebabkan oleh perubahan iklim sering memperburuk situasi, yang menyebabkan banjir dan kekeringan. Aksesibilitas air terkait erat dengan ketahanan pangan, mengingat pertanian, perikanan dan peternakan sangat bergantung pada pasokan air yang konsisten. Selain itu, air bersih memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan masyarakat, karena air yang terkontaminasi dapat berfungsi sebagai saluran untuk menularkan berbagai penyakit berbahaya. Selain menopang kesejahteraan, air juga menopang kemajuan ekonomi di berbagai sektor, yang mencakup industri, energi dan bahkan pariwisata. Oleh karena itu, menjaga ketersediaan air bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat, dengan melakukan upaya-upaya konservasi, pelestarian lingkungan dan pencegahan pencemaran demi menjamin keberlangsungan sumber daya air dalam jangka panjang.

Oleh karena itu, menjaga ketersediaan air menjadi tantangan besar yang harus dihadapi bersama. Pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur air bersih, seperti penampungan, pipa distribusi, serta memperluas sistem irigasi. Selain itu, konservasi lingkungan, terutama menjaga hutan dan daerah resapan air, harus digalakkan agar cadangan air tanah tidak semakin berkurang. Di sisi lain, masyarakat juga perlu mengubah pola konsumsi air agar lebih hemat dan bijak.

Berikut inovasi untuk mencegah krisis air:

1. Kotak air

Menggunakan water box bersifat portable sehingga dapat diletakkan diberbagai tempat secara fleksible. Cara kerja nya menggunakan perangkat filtrasi standar siap pakai dalamnya. Terdapat lima mikrofon, filter karbon, filter suatu mikron dan filter UV.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun