Mohon tunggu...
Inayah Nur Fajriah
Inayah Nur Fajriah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa untuk memenuhi tugas ujian akhir semester

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mata Kuliah Agama Analisis Tingkat Pemahaman dalam Mengucapkan Huruf Huruf Quran Peserta Tahsin Iqro di Rumah Tartil Quran Maisuro

1 November 2023   21:30 Diperbarui: 1 November 2023   21:31 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2) Salah satu tujuan yang perlu diwujudkan adalah penyebaran ilmu membaca Al-Quran yang benar dengan metode yang sesuai. Untuk mencapai hal ini, metode Tahsin berusaha untuk mengajarkan ilmu membaca Al-Quran dengan cara yang benar, sesuai dengan contoh dari tindakan dan praktek Rasulullah SAW.

3) Ada pengingat kepada guru-guru Al-Quran agar dalam pengajaran Al-Quran mereka harus berhati-hati dan tidak sembarangan. Bacaan Al-Quran memiliki aturan tertentu yang harus diikuti untuk menghindari kesalahan dalam pemahaman makna, yang dapat berdampak buruk bagi pembaca. Oleh karena itu, para guru Al-Quran diingatkan untuk berhati-hati dalam membaca Al-Quran.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pengajaran membaca Al-Quran dengan metode Tahsin adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran Al-Quran dengan menyebarkan pengetahuan membaca Al-Quran dengan benar, sesuai dengan kaidah tajwid, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

C. Pembelajaran Tahsin Iqro di Rumah Tartil Qur'an Maisuro

Berdasarkan hasil penelitian mengenai metode tahsin iqro di Rumah Tartil Qur'an Maisuro didapati beberapa data dan hasil wawancara sebagai berikut :

Pemilihan dewan guru pada Rumah Tartil Qur'an Maisuro melalui proses yang ketat, tidak semua yang bisa membaca Al-Qur'an dapat menjadi guru di tempat ini. Diutamakan yang mengerti tajwid dan makhorijul huruf yang sempurna, selain itu, para dewan guru ini juga harus mengaji lagi kepada ustaz dan ustazah yang memimpin yayasan ini. Sehingga terciptanya sumber daya guru yang berkualitas bagi para santrinya nanti.


Di Rumah Tartil Qur'an Maisuro terdapat kelas Qur'an dan Iqro. .Pada kelas iqro diisi oleh berbagai tingkatan pendidikan mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas pun masih dalam tahap iqro. Hal itu dapat terjadi karena kebanyakan para santri masih kurang lancar dalam membaca Iqro serta belum terbiasanya menerapkan ilmu tajwid di dalam bacaannya. Banyak kesalahan dari segi pengucapan sifat huruf dan makhrojnya yang sekilas jika dibaca mirip namun dari segi kaidahnya sangat jauh. Contohnya pengucapan huruf dzal dan za, banyak dari santri yang salah dalam pengucapan huruf tersebut. Dzal sendiri terletak di ujung lidah dengan ujung gigi seri bagian atas, sedangkan za terletak di ujung lidah bersama lapisan dalam gigi seri bagian bawah (H. Ahmad Muzammil Mf, 2013) .

Dalam pelaksaan metode tahsin masih mengikuti metode pada kebanyakan yayasan rumah quran yaoti talaqqi. Metode talaqqi (berhadap- hadapan) yang diterapkan untuk pembelajaran tahsin sangat berguna untuk mengoreksi kesalahan pengucapan huruf dari murid. Guru akan mudah mengetahui letak kesalahan hanya dengan melihat gerak bibir dan suara yang dikeluarkan santri. Setelah itu, guru akan mencontohkan pengucapan yang benar dan akan diikuti oleh santrinya. Jika masih salah guru akan terus mengulang bacaannya hingga santri bisa mengucapkan sesuai kaidah yang ada. Untuk santri di Rumah Tartil Qur'an Maisuro ini diberikan syair tentang makhorijul huruf sebagai pegangan. Potongan syair sebagai berikut :

" Al halqu tenggorokan, dibagi 3 bagian, tenggorokan atas tengah dan bawah jumlahnya 6 huruf hijaiyah, dan tenggorokan bawah, & tenggorokan tengah, & tenggorokan bawah, dihafalkan jangan sampai malas "

Dari hasil yang didapati melalui wawancara dengan seorang guru di Rumah Tartil Qur'an Maisuro ini kelas iqro terbagi menjadi dua kelas, yaitu kelas sore dan kelas malam. Narasumber menuturkan perbedaan ketika ia mengajar kelas sore dan malam sebagai berikut:

"Kelas sore lebih lambat pemahaman dikarenakan ketika sore setelah pulang sekolah mereka pergi mengaji dengan keadaan lelah dan mengantuk sehingga kurang fokus dan sulit pehamannya, sedangkan kelas malam mudah memahami karena otak mereka sudah fresh karena sebelumnya sudah istirahat dengan cukup ditambah suasana malam yang adem membuat mereka dapat lebih fokus dalam menerima ilmu yang diberikan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun