Mohon tunggu...
Inayah Hanum
Inayah Hanum Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya menyukai dunia tanaman. Tapi juga mulai menyukai menulis dan bergabung di grup-grup menulis. Orang bilang saya pendiam. Namun, dalam diam saya ingin mempunyai karya. Harapan saya saat ini bisa mengajak anak didik saya juga menyukai menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Oyen Semata Wayang

7 Oktober 2022   00:08 Diperbarui: 7 Oktober 2022   00:13 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DokpriSobat, kenalkan ini kucing orenku bernama Mio. Yuk, coba kita kenali sifat dan kebiasaan kucing oren sesuai anggapan orang pada umumnya dengan Mio kucingku. Kucing yang memiliki bulu berwarna oranye sering disebut dengan istilah "Kocheng Oren". 

Kucing ini dipercaya sebagai kucing dengan tingkah yang ekstrem, cenderung sering mengeong, dan paling suka bermain. Namun, kucingku Mio tingkahnya tidak ekstrim dan tidak sering mengeong tapi memang senang bermain.
Mio lahir pada bulan Juli 2021. Setahuku ia hanyalah keturunan kucing kampung. Saat lahir ia hanya sendiri, makanya badannya berukuran besar karena sangat cukup minum susunya. Mio tumbuh dalam asuhan induknya yang penyayang dan perhatian terhadap anaknya. Perhatian dan kasih sayang induknya hanya tercurah untuk Mio. Ia tumbuh menjadi anak kucing yang mandiri. 
Aku pun turut menjaganya agar ia tetap minum ASI eksklusif. Setelah induknya menunjukkan tanda bahwa anaknya si Mio siap diberi makan, dengan membawa pulang makanan dari luar, aku mulai menyiapkan makanan untuk Mio. 

Walupun sudah belajar makan Mio tetap meminum air susu induknya. Badannya tumbuh besar, lincah dan sehat.


Lahir tanpa teman membuat Mio sangat mandiri. Aku tak perlu repot melatihnya untuk buang pup di bak pasir. Hanya dengan meniru induknya sudah cukup baginya untuk memahami di mana ia harus membuang pup. 
Minggu berganti bulan Mio terus tumbuh besar dan semakin sehat. Kemandiriannya membuatnya sulit berinteraksi akrab dengan aku dan keluargaku yang suka kucing. Mio tak mau disentuh. Dipanggil namanya saja ia tidak respon seperti kucing-kucingku yang lain sebelumnya. 
Setiap kami mencoba mengelusnya ia selalu berusaha menghindar. Apalagi kalau kami coba menggendongnya atau memangkunya, Mio selalu berusaha berontak dan melompat. Ia terlihat jinak jika mulai lapar, merayu agar diberi makan.  Padahal aku ingin memanjakannya. Tetapi Mio tampak tidak menyukainya. Dia lebih asyik bermain sendiri.
Mio tumbuh menjadi kucing jantan yang gagah. Jarang mengeong. Cenderung pendiam.  Badannya semakin berbobot. Beratnya sekitar 5 kilo. Cukup berat untuk kucing seusianya. Menjelang usia satu tahun Mio bulan mengenal lawan jenisnya. Dia mulai sering keluar rumah. Pulang jika lapar dan pergi lagi. Malam mulai sering tidak pulang. Entah tidur di mana. 
Beberapa hari ini Mio lebih sering di rumah. Ia mulai memperlihatkan tingkah yang manja, Jika aku duduk tiba-tiba Mio mendekat dan duduk di pangkuanku. Jika digendong Mio tidak berontak. 
Mio juga mulai sering mengeong seolah mengajak berkomunikasi. Mulai sering bermain di rumah, menunjukkan tingkahnya yang lincah sekali.  Aku sempat heran dengan perubahannya. Apalagi jika Mio tidak enak badan, seolah Mio ingin dirawat dan meminta perhatian lebih.
Mio si kucing oren yang tidak nakal seperti anggapan kebanyakan orang. Jika ada ikan atau daging ayam di dapur, dan Mio terlihat akan mengambilnya, cukup diberi kode panggil namanya dan ucapkan kata jangan, Mio sudah mengerti bahwa makanan itu bukan untuknya. 
Semoga Mio bersikap sama saat main ke rumah tetangga. Tetaplah menjadi kucing oren yang manis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun