Menikmati Kopi Panas di Trotoar Taman Mini
Perjalanan dari arah Pal Merah menuju Taman Mini dengan jarak tempuh sekitar  20,9 KM untuk ukuran kota besar Jakarta jarak seperti itu tidak terlalu jauh jika saja kondisi perjalanan lancar, namun lag-lagi bicara soal Jakarta tidak berlaku dengan menggunakan ukuran jarak tempuh tetapi waktu  tempuh yang tidak bisa diprediksi bisa satu jam bahkan bisa sampai dua jam  mengapa ? karena kondisi jalan Jakarta yang sering macet pemandangan ini sudah tidak asing di Kota Jakarta terlebih sore hari saat jam kepulangan kerja semua kendaraan tentu ingin lebih cepat sampai di rumah masing-masing tak pelak ketidak disipilinan kendaraan roda dua khususnya  seringkali menghiasi dalam perjalanan tentang bagaimana  jig-jag nya roda dua demi cepat sampai tujuan dengan rela untuk melakukan pelanggaran ringan dengan cara memanfaatkan  trotoar  yang sejatinya hanya boleh dipergunakan  untuk para pejalan kaki seolah tidak merasa bersalah roda dua langsung tancap gas saja di trotoar membuat pada pejalan kaki terpaksa harus menghindar memberikan ruang untuk kendaraan roda dua meski itu sesungguhnya sesuatu yang salah mengambil hak orang lain namun apa mau dikata atas nama percepatan semua hal yang berbau larangan halal untuk dilanggar bahkan mungkin jika bukan karena untuk kselematan lampu merah juga dilanggar,  disinilah letak persoalannya  disiplin berkendaraan  di Indonesia masih sangat rendah, belum lagi pemandangan kepulan asap  yang bersumber dari roda dua dan empat yang dapat mengganggu pengguna jalan lainnya, semakin semrawut saat masuk wilayah pasar Kramat Jati dimana pasukan para pedagang ikan dan sayuran sudah mulai menggelar dagangannya yang bisa memakan bahu jalan semakin memperparah kemacetan, pemandangan kemacetan ini jadi mengingatkan  kisah grup rock asal Bali, Navicula, menulis lagu saat terjebak kemacetan Jakarta. Lagu itu diberi judul "Metropolutan" dan terdapat dalam album Love Bomb, yang dirilis pada 2013 berikut sebait lirik lagunya "kepalaku mau pecah, emosi mau tumpah, kota ini parah, jalan macet bikin gerah, di kaki gedung pongah, injak siapa yang kalah lagu ini dibuat dalam taksi dari airport ke Gandaria, yang terjebak macet parah hampir 3 jam.
Pesan dalam judul lagu "Metropolutan" adalah menggambarkan tentang kemacetan Jalanan Jakarta menumpahkan kekecewaan akibat kemacetan melahirkan sesuatu yang positif tergambar dalam lirik lagu, lalu bagaimana bagi yang tidak memiliki kapasitas sebagai pencipta lagu tentu saja cara menyikapinya berbeda-beda, bagi saya dalam perjalanan hari  Senin, 10 Februari 2025,  tidak ada cara lain kecuali istirahat sejenak untuk menghilangkan rasa lelah, penat, pusing, dan seabreg persoalan lainnya pilihannya adalah mencari lokasi yang relative aman maka  trotoar taman mini menjadi pilihan yang lumayan sejuk karena masih terdapat pepohonan, dan pemandangan dari  taman mini tidak lupa memesan segelas kopi panas, dan  diantara setiap seruput kopi bisa sambil menikmati taman mini dimalam hari, melihat orang lalu lalang   para pejalan kaki yang baru turun dari  Stasiun LRT TMII.
Segelas  kopi kapal api ini kebiasaan saya adalah seruput  dalam keadaan masih panas karena disitulah  letak sensasinya  akan semakin terasa nikmat dalam keadaan panas  langsung seruput tanpa ampun  karena justru nikmatnya kopi semakin terasa  dalam keadaan masih panas,  tidak mau melewatkan sensasi harum aroma kopi kapal api saat baru diseduh meski masih panas, asap masih mengepul  langsung sikat hingga hanya tersisa ampasnya saja rasa lelah pun bisa terobati seketika  hanya dengan beberapa seruput kopi panas saja, disamping harganya murah, tempatnya lumayan sejuk walaupun di samping trotoar taman mini tetapi tidak menghilangkan rasa nikmat seruput kopi panas kapal api yang memang diracik secara khusus berdasarkan lidah orang Indonesia, percaya atau tidak adalah hak masing-masing karena bagi saya hadirnya segelas kopi kapal api panas  dapat merubah kondisi kepenatan menjadi ketenangan. Anda percaya ?
Selasa, 11 Februari 2025
Kreator kompasiana : Inay thea, Cileungsi, Kab. Bogor Jawa Barat