Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Lompatan Berpikir Rasional Nabi Ibrahim

1 Juli 2023   04:30 Diperbarui: 1 Juli 2023   05:24 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lompatan Berpikir Rasional

Nabi Ibrahim 

Jika kita cermati bagaimana Nabi Ibrahim menjalankan misi dakwahnya ada banyak keteladanan dari Ibrahim diawali dari aras keluarga;  istri, dan anak sehingga apapun yang menjadi perintah Allah SWT selalu mendapatkan dukungan  penuh dari keluarga sebagaimana rekaman Al-qur'an yang menceritakan  ikhwal mimpi Ibrahim untuk menyembelih Ismail alih-alih bahasa kebaratan  keluar dari lisan  Ismail dan Siti Hajar karena harus mengorbankan anak kesayangannya  justru yang terjadi Ismail mempersilahkan ayahnya untuk segera menjalankan perintah Allah SWT  dipihak lain Siti Hajar ibundanya mempersiapkan sarana untuk mempercepat proses  penyembelihan Ismail sampai disini Ibrahim telah memberikan keteladanan bagaimana kuatnya pondasi keimanan  keluarga  sehingga dakwah Ibrahim selalu mendapatkan support dari keluarga meski harus mengorbankan putranya dan ini penting karena keluarga menjadi salah satu pilar utama succsess story dalam misi dakwah ,dan Ibrahim berhasil menerapkan pendidikan prinsip orang dewasa terhadap anaknya dimana putranya   dipercaya memiliki persepsi bahwa dirinya mampu menelaah, dan membuat suatu keputusan, dapat menghadapi sebagai akibat keputusan yang diambil, dan Ismail memilih keputusan secara sadar penuh keyakinan untuk mentaati seluruh perintah Allah SWT hatta perintah disembelih sekalipun

Dok. PURNA WARTA
Dok. PURNA WARTA

Ibrahim AS  seorang   komunikator   yang baik  untuk menyampaikan  risalah dengan  membangun  komunikasi yang menghargai kedewasaan anaknya saat Ismail diminta pendapat  perihal mimpi menyembelih  dirinya tidak ada paksaan dari Nabi Ibrahim sebagai ayahnya, tidak juga mengintimidasi sebagaimana sering terjadi para ayah kekinian  tetapi yang dilakukan  adalah  Ismail diminta pendapatnya tentang mimpi tersebut meskipun mustahil seorang  Ismail menolak perintah Allah SWT tetapi point pentingnya adalah soal bagaimana komunikasi ayah terhadap anak  lebih mengedepankan penghargaan atas  kedewasaan putranya  untuk memutuskan sendiri, dan terbukti Ismail dengan kesadaran penuh menerima   perintah Allah SWT dengan harapan termasuk hamba yang bersabar

Selain menjunjung kedewasaan seseorang Ibrahim juga berpikir rasional yang melompati  di zamannya bagaimana tidak,  saat Ibrahim muda menghancurkan berhala-berhala dan patung-patung yang diletakkan dalam sebuah tempat tertentu. saat masyarakat Ur (sekarang Iraq Selatan) sedang melaksanakan perayaan di luar kota, Ibrahim masuk dan menghancurkan  habis patung-patung tersebut. Ia hanya menyisakan satu patung terbesar yang ada di dalamnya. 

Setelah mereka pulang dan mengetahui keadaan patung-patungnya hancur berantakan namun  ada seorang yang mengetahui bahwa penghancurnya adalah seorang anak muda bernama Ibrahim otomatis diintograsi oleh penguasa saat itu namun  Ibrahim dengan tenangnya menjawab tuduhan itu lho bukankah masih tersisa patung yang besar bahkan kapaknya pun masih tergantung dipundaknya coba tanyakan kepada patung yang paling besar itu ? Mana mungkin patung berhala dapat berbuat semacam itu ! 

"Setelah mendengar jawaban  Namrudz tersebut, dengan tegas, tenang,penuh keyakinan  Nabi Ibrahim memainkan logika rasional, cerdas, dan masuk akal berkata, "Kalau begitu, kenapa engkau menyembah berhala yang tidak dapat berbuat apapun untuk kalian ?" Tentu saja jawaban Ibrahim membuat mereka terhenyak lalu dengan polosnya menjawab bagaimana akan bicara bukankah patung itu tidak bisa bicara? Seolah dengan jawaban ini mendapat angin segar untuk  mematahkan cara berpikir Ibrahim justru yang terjadi malah makin membuat mereka tertunduk lesu, malu dan tidak bisa berkata apapun setelah Ibrahim menyampaikan kalau tidak bisa bicara kenapa harus engkau sembah....?

Dok. Milik Pribadi
Dok. Milik Pribadi

Lagi-lagi, Ibrahim memainkan peran akal yang luar biasa bagaimana cara berpikir Ibrahim mengalami lompatan pemikiran yang melampaui zamannya karena  jawaban logis tersebut tak ayal membuat raja Namrud dan para pasukannya bertekuk lutut, tidak berkutik, kehabisan amunisi untuk meng-counter balik logika Ibrahim namun karena mempertahankan gengsi sebagai penguasa dan karena kekufurannya there is no other way but to kill melenyapkan Ibrahim dari dunia dengan cara membakarnya hidup-hidup pada saat itulah Allah SWT berkuasa memberikan mukjizat kepada nabi Ibrahim agar beliau tidak terbakar oleh api sedikitpun. 

Kisah Ini memberikan pembelajaran penting  bagaimana menjadi pembawa pesan yang baik, bagaimana saat menghadapi pemimpin yang dzalim, dan memberikan pembelajaran bahwa karakter pimpinan yang dzalim akan selalu melenyapkan orang-orang yang dianggap potensial mengusik kekuasaannya ingatlah karena cerita Al-Qur'an tidak hanya asyik dizamannya tetapi dibalik kisah itu sedang  memberikan pesan penting bahwa kisah kedzaliman penguasa yang dilakukan Namruz tidak mustahil akan terulang zaman kiwari  tentunya dengan cover  yang berbeda..........

Ahad, 01 Juli 2023

Kreator : Inay thea Cileungsi- Kabupaten Bogor

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun