Mohon tunggu...
Inayat
Inayat Mohon Tunggu... Swasta - Freelancer Konsultan Pemberdayaan Masyarakat

Hobby menulis hal hal yang bersifat motivasi

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

"Jangan Lengah" Belajar dari Ibu Leli KSM Arjuna Desa Wanaherang-Kabupaten Bogor

13 April 2023   10:19 Diperbarui: 13 April 2023   10:24 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Jangan Lengah"

Belajar dari Ibu Leli  KSM Arjuna Desa Wanaherang -- Kabupaten Bogor

 

Keterampilan akan selalu berjalan lurus dengan tekad sebagai kunci kesuksesan. Selanjutnya dibutuhkan juga akan kemauan keras dan niat yang kuat untuk mencapai keberhasilan dalam menjalankan usaha adanya kemauan yang kuat untuk bekerja tanpa henti. Sekalipun mengalami kegagalan, hambatan, kesulitan di sepanjang jalan Kunci kesuksesan dalam mengelola usaha dijalani dengan waktu yang tidak sebentar karena mustahil diraih secara instan. 

Dibutuhkan tekad kuat agar tidak mudah menyerah bahkan ketika kunci kesuksesan membawa pada sukses sesungguhnya maka tekad dan kemauan harus tetap dirawat tidak boleh luntur. Inilah yang terjadi pada  Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Arjuna yang beranggotakan 5 orang sebagai pemanfaat pinjaman bergulir dari Program PPMK KOTAKU Desa Wanaherang yang saat itu BKM dan UPK berupaya untuk mendapatkan pemanfaat program yang harus tepat guna dan tepat sasaran.

Tentu saja KSM ini dijamin sudah memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan program, namun dalam perjalanannya usaha yang dikelola masing-masing anggota KSM tentu ada naik turun terlebih pasca terjadinya Covid sebagai sebuah dinamika dalam mengelola usaha KSM. Namun tidak bagi salah satu anggota KSM Arjuna sebut saja Ibu Leli yang pada awal pengajuan pinjaman bergulir sebesar lima juta Rupiah adalah untuk menjalankan usaha aneka kripik Singkong, Bayam, Peyek, Pangsit, tempe  dan pisang. 

Bermodalkan pinjaman uang bergulir dari UPK-BKM menghasilkan produksi  aneka kripik meskipun pada awalnya hanya menggunakan alat manual pinjam istilah ibu leli alat gesrot tentu saja dengan alat manual ini produk yang dihasilkan tidak terlalu banyak sehingga berdampak terhadap pemenuhan permintaan pasar

Dengan kondisi ini Ibu Leli tidak tinggal diam karena sudah tidak mungkin memimjam dana dari UPK-BKM Wanaherang melebihi dari pagu yang ditentukan program pada harus  ada keberanian dari Ibu Leli dan tentu saja mendapatkan dukungan penuh dari UPK-BKM Wanaherang yang digawangi bapak Asman yang selalu mensupport penuh supaya KSM binaannya mendapatkan pinjaman dari BRI. Dengan demikian, KSM Arjuna sebagai binaan UPK BKM menjadi telah naik kelas menjadi UMKM artinya sudah saatnya levelnya naik  bermitra dengan lembaga ekonomi yang ada atau melalui BRI setempat yang pada akhirnya usaha yang dikelola ibu Leli mendapatkan kepercayaan dari pihak BRI dengan pinjaman perdana sebesar 100 juta yang dipergunakan untuk membeli alat-alat moderndan keperluan lainnya  sehingga bisa menghasikan volume produksi yang lebih banyak dan dipastikan dapat memenuhi pangsa pasar yang perluasan pasarnya  menjangkau wilayah Jakarta, Cileungsi, Cicadas, Cibinong, Nagrak, dan bahkan sampai wilayah Depok.

Tentu dengan permintaan makin banyak maka ibu Lely tidak bisa mengerjakannya sendiri pada akhirnya harus merekrut karyawan 3 orang yang berasala dari keluarga terdekat sungguh capaian anggota KSM Arjuna yang luar biasa diraih oleh Ibu Leli tetapi mungkin tidak bisa dilihat  hanya pada saat sekarang jika menengok kebelakang cukup berdarah darah ibu Leli menjalankan usaha aneka kripik dengan dinamika yang dilaluinya penuh dengan lika liku, rintangan dan tantangan semua dilalui dengan penuh kesabaran, ketekunan, dan yang pasti selalu merawat semangat pada diri maupun karyawannya yang pada akhirnya bisa seperti ini menyulap ruangan rumahnya  menjadi galeri aneka kripik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun