Mohon tunggu...
Inavoice
Inavoice Mohon Tunggu... Lainnya - The Biggest Audio Marketplace and Voice Over Agency in Indonesia

There are several works we can do for you to boost up your project! From our audio marketplace, you can purchase music for your products or campaign, along with various unique voices from our voice over Indonesia talents. We also provide 18 different languages and more languages soon You can also create your own music for your project with us!

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Bagaimana Emotional Commercials Membuat Koneksi dengan Pelanggan

14 September 2022   12:09 Diperbarui: 14 September 2022   12:17 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Iklan emosional menjual produk. Iklan emosional juga lebih sering dibagikan.

Dan meskipun kita hidup di dunia di mana marketer menghargai riset konsumen dan big data, alasan mengapa orang membeli barang yang mereka beli tetap kurang terukur.

Studi telah menunjukkan bahwa:

  • Orang mengandalkan emosi, bukan informasi dan logika untuk membuat keputusan terhadap brand.
  • Respons emosional terhadap iklan memiliki dampak yang jauh lebih besar pada niat seseorang untuk membeli daripada konten iklan.
  • Emosi positif terhadap suatu merek memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap loyalitas konsumen dibandingkan atribut lainnya.

Douglas Van Praet, penulis Unconscious Branding: How Neuroscience Can Empower (and Inspire) Marketing, mengatakan bahwa “Kebenaran yang paling mengejutkan adalah bahwa kita bahkan tidak memikirkan jalan menuju solusi logis. Kami merasa cara kami untuk alasan. Emosi tidak menghalangi keputusan. Mereka merupakan fondasi di mana mereka dibuat!”

Bahkan kata "motivasi" dan "emosi" memiliki akar kata Latin yang sama "movere", yang berarti bergerak.

Untuk brand, tantangannya adalah orang tidak secara sadar memilih perasaan mereka karena mereka tidak dapat secara sadar memahaminya. Emosi memicu perasaan tertentu di alam bawah sadar konsumen dan mempengaruhi keputusan yang mereka buat. Jadi bagaimana marketer memunculkan perasaan yang mengarah pada ingatan brand dan melakukan pembelian produk?

Adalah kepentingan terbaik brand untuk menarik emosi konsumen ketika berharap untuk membuat koneksi dan pada akhirnya mendorong konversi. Jasa voice over akan sangat berpengaruh ketika kita berbicara soal ‘emosi’ dan ‘koneksi’. Di sini, di artikel ini kita akan berbicara tentang pemicu emosional yang menghubungkan brand ke konsumen dan beberapa tips tentang cara membuat iklan emosional milikmu sendiri.

Jenis-jenis Iklan Emosional

Emosi positif memicu lebih banyak bagian daripada yang negatif. Tetapi daya tarik emosional apa pun mendapat bagian dua kali lebih banyak daripada konten rasional. Voice character bisa jadi kunci utama ketika memutuskan untuk membuat iklan emosional yang bisa memicu daya tarik. Beberapa pemicu emosional yang umum digunakan meliputi:

Sukacita


Beberapa iklan Natal John Lewis benar-benar menguras air mata, tetapi pada tahun 2016, mereka memutuskan untuk mengambil cara yang lebih ringan. “Buster the Boxer” adalah iklan penuh kegembiraan yang dibuat untuk lagu Randy CrawfordOne Day I’ll Fly Away”, yang dibawakan oleh trio elektronik Vaults. Ceritanya mengikuti seorang petinju bernama Buster, yang menunggu dengan sangat sabar untuk mencoba trampolin baru milik keluarganya. Iklan ini memainkan antisipasinya saat dia melihat rubah, musang, tupai, dan landak yang mendahuluinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun