Mohon tunggu...
Ina Khoirunnisa
Ina Khoirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - Tugas Kuliah

...

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Sikap Supportif dalam Upaya Memperkuat Mental Health Antar Mahasiswa Melalui Komunikasi Simpatik

17 Januari 2022   09:01 Diperbarui: 17 Januari 2022   09:08 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

JAKARTA, Komunikasi simpatik merupakan komunikasi yang melibatkan banyak perasaan didalamnya, sehingga mampu merasakan apa yang orang lain alami atau rasakan. Komunikasi simpatik ini lebih banyak terlibat dalam hubungan yang sifatnya sangat dekat. Seperti keluarga, sahabat dan rekan dalam berorganisasi. Komunikasi simpatik juga merupakan suatu komunikasi yang menimbulkan ketertarikan dan saling pengertian, sehinggga pelaku komunikasi mampu menyelami perasaan komunikasinya.

Dalam berkomunikasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencapai keefektifan ketika kita sedang melakukan komunikasi. Salah satunya yaitu saling memberikan timbal balik atau feedback. Yang mana dengan hal itu, komunikasi akan berjalan dua arah dan akan bertahan dengan lama sehingga dapat membangun suatu hubungan yang baik satu sama lain. Berbicara soal komunikasi simpatik, saling mensupport satu sama lain antar mahasiswa juga dapat menjadi salah satu contoh dari komunikasi simpatik itu sendiri. Terlebih ditengah kepadatan sebagai seorang mahasiswa dalam menghadapi perkuliahan online serta tugas -- tugas yang diberikan oleh para dosen membuat

Berbicara mengenai pembelajaran online yang dilakukan oleh mahasiswa diseluruh universitas yang ada Indonesia, hal itu memiliki beberapa efek atau dampak yang kurang baik bagi kesehatan mental mahasiswa. Hal itu menjadi salah satu perhatian beberapa tahun ini oleh Badan Kesehatan Dunia atau biasa kita dengar dengan World Health Organization (WHO).  Dalam hal ini pentingnya bagi seorang mahasiswa untuk saling membangun sikap supportif dalam upaya memperkuat mental health atau kesehatan mental antar mahasiswa melalui komunikasi simpatik. Komunikasi simpatik yang bagaimana kah yang dapat membangun sikap supportif antar mahasiswa?

Komunikasi simpatik yang dapat dilakukan oleh para mahasiswa diantaranya yaitu sebagai berikut:

Kita dapat saling mengerti dan memahami kondisi satu sama lain atau antar mahasiswa tersebut, sehingga kita dapat merasakan apa yang dirasakan oleh mereka. Dengan hal itu kita dapat memberikan support atau dukungan terbaik kita kepada mereka dengan cara -- cara yang sederhana. Seperti mengirimkan makanan, menenemani ketika ia sedang merasa kesulitan dalam suatu hal, atau bahkan sekedar saling bertukar kabar dan bertukar cerita diwaktu yang luang.

Hal tersebut merupakan salah satu upaya dalam membangun sifat supportif antar mahasiswa. Karna pada dasarnya, hal yang dibutuhkan ketika berada pada posisi tersebut yaitu kehadiran, dukungan dan kenyamanan. Dengan kita hadir ditengah tengah sahabat kita yang tengah membutuhkan dorongan atau dukungan kita, hingga dari kehadiran dan dukungan yang kita berikan akhirnya dapat melahirkan sebuah kenyamanan kenymanan yang dapat membantu kesehatan mental antar mahasiswa tersebut diharapkan dapat sedikit lebih membantu dan menguatkan satu sama lain dalam upaya menjaga kesehatan mental ditengah kesibukan yang dimilikinya.

Berbicara soal membangun sikap supportif dalam upaya memperkuat mental health antar mahasiswa, rasanya tidak akan pernah ada habisnya. Melihat data mahasiswa yang memiliki tingkat depresi yang tinggi akibat perkuliahan semakin hari semakin meningkat. Terlebih semenjak perkuliahan dilakukan secara daring. Tidak sedikit mahasiswa yang melampiaskan rasa jenuh dan lelahnya pada hal hal yang berbau negative. Salah satunya yaitu narkoba yang dijadikan sebagai pelarian beberapa orang untuk memberikan sedikit ketenangan. Akan tetapi tidak sedikit pula dari mereka yang berusaha menyelesaikan masalah ini dengan mengakhiri hidupnya. Hal seperti inilah yang harus menjadi perhatian kita. Sebab, peran komunikasi simpati sangat amat dapat mempengaruhi atas keputusan keputusan yang akan mereka ambil.

Untuk meminimalisir hal-hal tersebut, komunikasi simpatik memiliki peran yang sangat besar dalam upaya membangun sikap supportif untuk memperkuat kesehatan mental antar mahasiswa.

Ina Khoirunnisa (2006015294)

Psikologi Komunikasi 3E

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Prof Dr. Hamka Jakarta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun