Mohon tunggu...
IMRON SUPRIYADI
IMRON SUPRIYADI Mohon Tunggu... Jurnalis dan Pengasuh Pondok Pesantren Laa Roiba Muaarenim

Jurnalis dan Pengasuh Pondok Pesantren Laa Roiba Muaarenim

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kambing, Anak dan Marhaba : Sebuah Tafsir Sosial Akikah

7 Juni 2025   10:18 Diperbarui: 7 Juni 2025   10:18 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Seekor kambing/hewan kurban (Sumber: detik.com)

Dengan menyembelih hewan akikah, orang tua seperti sedang mengorbankan sisi duniawi yang mungkin akan membebani perjalanan ruhani sang anak kelak. Anak diperkenalkan pada nilai pengorbanan, tauhid, dan keterlepasan sejak dini --- meski ia belum bisa memahami itu secara intelektual.

Anak Bukan Warisan

Dalam kaca mata tasawuf, akikah bukan sekadar ritual keluarga, tapi praktek awal "tajrid sosial": mengenalkan bahwa hidup bukan soal memiliki, tapi melepaskan. Bahwa anak itu bukan warisan gen semata, tapi amanah untuk diarahkan menjadi makhluk Allah yang bebas dari tirani dunia, dan terikat hanya kepada-Nya.

Singkatnya tajrid--- melepaskan keterikatan duniawi dari seorang anak. Ia lahir dalam keadaan fitrah, dan lewat akikah, ia 'dipotong' dari ikatan keakuan, egosentrisme, dan dijadikan bagian dari tauhid.

Seperti Ismail ke Ibrahim

Karena itu dalam beberapa tafsir makrifat, akikah juga dimaknai sebagai penyerahan anak kepada Tuhan. Seperti Ismail kepada Ibrahim. Orang tua menunduk, menyembelih ego, menyatakan: "Ya Allah, anak ini bukan milikku. Ini titipan-Mu."

Makanya kalau akikah hanya menjadi alasan bagi tukang katering untuk naik omzet, lalu Barzanji dibaca asal-asalan, anak tak pernah tahu bahwa dirinya pernah disyukuri sedemikian rupa---ya sayang sekali. Kita potong kambing, tapi lupa potong kesombongan.

Zaman berubah. Tapi semangat akikah tetap bisa relevan. Di era digital, akikah bisa disiarkan lewat Zoom, ditonton lewat Instagram Live. Tapi nilai-nilai dalamnya tak boleh hilang: syukur, ketundukan, keterhubungan sosial dan spiritual.

Deklarasi Siap Jadi Orang Tua

Dan kepada para orang tua masa kini, akikah bukan hanya soal menyembelih hewan. Tapi menyembelih ketidaksiapan. Akikah adalah deklarasi bahwa kamu siap jadi orang tua. Siap menanggung dunia dan akhirat untuk anak yang kamu peluk.

Jadi, jika anak Anda belum diaqiqahi karena saat lahir Anda belum punya uang, lakukanlah saat Anda sudah mampu. Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Dan jika Anda sudah tua, rambut sudah putih, tapi merasa belum pernah disyukuri lahir Anda---maka sembelihlah seekor kambing, lalu undang teman-teman Anda, baca Al-Fatihah, dan bilang: "Hari ini, saya merayakan keberadaan saya di dunia."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun