Mohon tunggu...
IMRON SUPRIYADI
IMRON SUPRIYADI Mohon Tunggu... Jurnalis dan Pengasuh Pondok Pesantren Laa Roiba Muaarenim

Jurnalis dan Pengasuh Pondok Pesantren Laa Roiba Muaarenim

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kambing, Anak dan Marhaba : Sebuah Tafsir Sosial Akikah

7 Juni 2025   10:18 Diperbarui: 7 Juni 2025   10:18 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Seekor kambing/hewan kurban (Sumber: detik.com)

Pada sebuah obrolan, usai makan siang di Hari Idul Adha 1446 H, seorang santri, bertanya soal hubungan Idul Adha, Akikah dan Marhaba. Mengapa akikah harus kambing? Apa hubungannya antara kambing, bayi merah, dan Barzanji? Mengapa setiap kali ada anak lahir di kampung kita, yang disembelih kambing, tapi yang dibaca malah kisah Rasulullah SAW dari lahir sampai hijrah? Ini acara akikah atau haul maulid Nabi?

Perlahan, pertanyaan itu saya urai. Begitulah Indonesia. Segala sesuatu bisa dirayakan dengan tumpeng, doa bersama, dan... Barzanji. Dan di antara semua tradisi Islam yang paling sering jadi alasan untuk memotong kambing tanpa rasa bersalah, akikah barangkali juaranya.

Mari kita mulai dari hukum syariat dulu. Supaya para ustadz dan santri yang kebetulan membaca ini, tidak mengira saya sedang menggugat ritual. Tidak, saya sedang merayakannya---dengan sedikit gatal di kepala.

Rasulullah SAW bersabda, "Setiap anak tergadai dengan akikahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, dicukur rambutnya dan diberi nama." (HR. Abu Dawud).

Ada yang bilang ini hadis sahih, ada yang bilang hasan. Tapi semua sepakat: kalau Anda punya anak, dan Anda punya kambing, sembelihlah dua ekor kalau anak Anda laki-laki, satu ekor kalau perempuan.

Mengapa Bukan Ayam 

Kenapa harus kambing? Bukan sapi, bukan ayam potong, bukan ayam Kalkun, bukan juga telur asin. Jawabannya bukan karena kambing lebih enak digulai. Ini bukan soal kuliner, ini soal ibadah. Karena Rasulullah menyuruh kambing, ya kita ikut. Titik. Ini agama, bukan seminar logika.

Tapi jika Anda tetap memaksa ingin tahu kenapa, mungkin bisa kita lacak jejaknya ke padang pasir yang jauh di masa lalu. Saat seorang ayah tua, bernama Nabi Ibrahim, bermimpi diminta menyembelih anaknya. Lalu, dalam adegan paling dramatis dalam sejarah profetik, Ismail kecil pasrah digorok, tapi Allah menggantinya dengan seekor domba.

Kurban dan Akikah

Nah, apakah akikah itu tiruan kurban Nabi Ibrahim dalam skala rumahan? Bisa jadi. Bukan secara hukum, tapi secara simbolik. Kurban untuk merayakan ujian iman yang lulus, akikah untuk menandai awal perjalanan iman yang baru lahir. Yang satu ujian pengorbanan, yang satu syukuran kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun