Mohon tunggu...
Harun Imohan
Harun Imohan Mohon Tunggu... Psikolog - Saya anak kedua dari tiga bersaudara. Sebagai sarjana muda, saya hanya bisa menulis untuk sementara waktu karena belum ada pekerjaan tetap.

Aku ber-Majelis maka aku ada

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kata Gus Nadir Begitu, Kataku Begini

29 November 2018   00:24 Diperbarui: 29 November 2018   03:54 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jelas, Kyai Kampung yang tidak paham tentang modernitas jaman, akan ketinggalan dan kebingungan menjawab keresahan. Untuk itu tawaran kedua dalam pandangan saya sangat relevan jika memang harus menerima media sosial sebagai medan dakwah dengan lapang dada. Begini kataku.

Sebelumnya, saya meminta maaf sebesar-besarnya kepada beliau, Gus Nadirsyah Hosen atas suara tulisan yang didasarkan atas perspektif saya ini. Salam takdzim, guru, Nadirsyah Hosen.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun