Mohon tunggu...
immawan syarif
immawan syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Self-Efficacy Siswa dalam Pelajaran Matematika

30 Januari 2022   12:52 Diperbarui: 30 Januari 2022   12:57 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Matematika merupakan salah satu pelajaran wajib yang harus diajarkan dari jenjang sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Matematika dianggap memiliki peran penting terhadap kemampuan dan pola pikir siswa dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Namun, paradigma yang terbangun di tengah masyarakat kita saat ini adalah bahwa matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan susah untuk dipahami.

Pemahaman atau pemikiran yang mengatakan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit harus dirubah dan diganti dengan pemahaman tentang matematika yang asyik dan menyenangkan. Karena pola pikir dan pemahaman seorang terhadap sesuatu akan mempengaruhi keyakinan orang tersebut. Ketika siswa sudah dicekoki dengan pemahaman bahwa matematika itu sulit dan menakutkan, maka yang terjadi adalah siswa akan merasa takut dan tidak yakin terhadap kemampuannya.

Padahal keyakinan diri (self-efficacy) siswa terhadap matematika memiliki dampak yang sangat signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah dan prestasi matematika siswa. Jika keyakinan diri (self-efficacy) siswa kuat maka siswa akan dengan mudah memahami dan menyelesaikan tugas matematika yang diberikan oleh guru. Namun, jika keyakinan (self-efficacy) siswa terhadap matematika lemah, maka siswa cenderung menghindar dan tidak mau berusaha untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Self-Efficacy Matematika

Menurut Albert Bandura, secara umum self-efficacy diartikan sebagai keyakinan diri seorang terhadap kemampuan yang dimilikinya dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Self-efficacy matematika memiliki pengaruh yang besar sebagai wujud dari kepercayaan diri siswa terhadap kompetensi matematika dan mempromosikan pembelajaran matematika serta prestasi matematika siswa ke tingkat yang diminati.

Secara keseluruhan, Bandura menggambarkan bahwa perilaku dan motivasi manusia diperoleh dari keyakinan mereka tentang kemampuan mereka sendiri yang menjadi elemen kunci dalam latihan kontrol dan agensi pribadi. Siswa dengan self-efficacy matematika yang lebih tinggi akan lebih tekun dan teliti dalam menghadapi masalah matematika yang dihadapinya dibandingkan dengan siswa yang memiliki efikasi diri matematika rendah.

Untuk itu, guru harus lebih peka dan mampu mengarahkan proses pembelajaran ke arah peningkatan kemampuan efikasi diri siswa. Karena keyakinan diri siswa memiliki dampak yang sangat besar terhadap minat dan semangat belajarnya, khususnya pada mata pelajaran matematika. Selain itu, self-efficacy merupakan salah faktor afektif yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa. Sehingga hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi guru dalam proses mengajar siswa di dalam kelas.

Sumber-Sumber Self-Efficacy

Empat sumber informasi penting yang memiliki pengaruh besar terhadap keyakinan self-efficacy yaitu prestasi kinerja (enactive mastery experience), pengalaman perwakilan (vicarious experience), persuasi verbal (verbal persuasion), dan informasi fisiologi dan afektif (physiological and affective states). Prestasi kinerja (enactive mastery experience) dilatarbelakangi oleh pengalaman kinerja yang berhasil dicapai pada masa yang telah lalu.

Hal ini menunjukkan bahwa pada waktu sebelumnya, seseorang telah mendapat pengalaman keberhasilan dalam menghadapi tugas tertentu. Keberhasilan kinerja menjadi pengubah kepercayaan diri yang paling kuat pengaruhnya bagi seseorang. Ekspektasi self-efficacy akan meningkat ketika prestasi dimasa lampau bagus, sedangkan kegagalan di masa lalu akan menurunkan self-efficacy. 

Pengalaman perwakilan (vicarious experience) merupakan sumber self-efficacy yang memberikan informasi sebagai pertimbangan mengenai kemampuan diri sendiri. Ketika individu tidak yakin dengan kemampuan sendiri atau memiliki pengalaman terbatas, maka self-efficacy dapat terbentuk dengan mengamati pengalamn orang lain. Melalui pengamatan terhadap pengalaman individu lain yang berhasil dalam memecahkan masalah tertentu dapat meningkatkan efiksi diri individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun