Demak, 11 Oktober 2025 --- Sampah dapur yang biasanya dibuang begitu saja kini bisa diubah menjadi produk serbaguna yang ramah lingkungan. Hal itu dibuktikan oleh Tim PPK Ormawa IMM AR Fachruddin Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) melalui kegiatan Sosialisasi Pengenalan Eco-Enzyme yang digelar di Balai Desa Jamus.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari sosialisasi bank sampah yang diadakan di hari yang sama dan jumlah tujuh peserta dari Pusat Belajar Lingkungan. Jika sebelumnya warga diajak memilah dan menabung sampah anorganik, kali ini mereka diperkenalkan pada cara memanfaatkan sampah organik, khususnya kulit buah dan sisa sayuran, menjadi eco-enzyme, cairan alami yang bisa digunakan untuk membersihkan lantai, pupuk tanaman, hingga pengharum ruangan.
Pelatihan ini dipandu oleh Ivan Arianto, Penanggung Jawab Pusat Belajar Lingkungan PPK Ormawa IMM AR Fachruddin. Dengan semangat edukatif, Ivan menjelaskan langkah-langkah pembuatan eco-enzyme yang mudah dilakukan di rumah.
"Saya malah baru tahu kalau sampah kulit buah yang biasanya berbau malah bisa dipakai buat cairan pembersih," ungkap salah satu peserta dengan ekspresi kagum.
Dalam materinya, Ivan menjelaskan bila untuk membuat Eco-Enzyme, cukup mencampur tiga bahan utama: gula merah, sampah organik, dan air dengan rasio 1:3:10. Campuran ini kemudian disimpan dalam wadah tertutup dan difermentasi selama tiga bulan agar menghasilkan cairan jernih beraroma asam segar. Ivan juga menjelaskan bahwa cairan tersebut mengandung enzim alami yang mampu mengurai zat kimia berbahaya serta menekan pertumbuhan bakteri.
Suasana pelatihan berlangsung hangat dan interaktif. Meskipun sebagian besar peserta baru pertama kali mendengar istilah eco-enzyme, mereka menunjukkan antusiasme tinggi dan aktif bertanya selama sesi tanya jawab.
Melalui pelatihan ini, warga Desa Jamus diharapkan mulai melihat bahwa sampah organik bukanlah limbah tak berguna, melainkan bahan dasar solusi ekologis yang dapat membantu menjaga kebersihan rumah sekaligus kesehatan lingkungan.
Program ini juga menjadi bukti nyata bahwa langkah kecil seperti mendaur ulang dan berinovasi bisa membawa perubahan besar bagi desa. Dengan pendampingan berkelanjutan dari Tim PPK Ormawa IMM AR Fachruddin, Desa Jamus siap menuju predikat sebagai desa ramah lingkungan berbasis ekonomi hijau.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI