DEMAK -- Upaya memupuk kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan keluarga dilakukan oleh Tim PPK Ormawa IMM A.R. Fachruddin Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) melalui program Penyuluhan dan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Kegiatan ini digelar di Taman Pendopo Desa Jamus, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, pada Rabu (3/9/2025) sore, yang turut dihadiri sekitar 15 orang ibu-ibu kader kesehatan dan lingkungan dusun setempat.
Acara dimulai pukul 17.00 WIB dengan suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan. Peserta dan mahasiswa tidak hanya mendengarkan materi penyuluhan, tetapi juga berinteraksi langsung, bekerja sama dalam pengolahan lahan, menanam bibit, hingga menyiram tanaman obat secara bersamaan. Interaksi ini menjadikan kegiatan lebih dinamis dan tidak terasa formal.
Dalam sesi penyuluhan, narasumber dari tim PPK IMM Fachruddin menjelaskan berbagai manfaat tanaman obat sebagai alternatif pengobatan alami. Beberapa tanaman yang diperkenalkan antara lain jahe, kunyit, temulawak, temuireng, lidah buaya dan sereh. Masing-masing memiliki fungsi kesehatan berbeda, mulai dari meningkatkan stamina, memperkuat daya tahan tubuh, hingga membantu proses pencernaan.Â
"Pelatihan penanaman TOGA itu cukup bermanfaat, terutama sebagai obat herbal alternatif selain obat-obatan kimia. Karena lebih hemat, lebih ampuh, dan minim efek samping," kata salah satu tim pelaksana.
Setelah sesi materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung penanaman bibit TOGA. Peserta diajak menanam jahe, kunyit, temulawak, dan sereh di sekitar pendopo desa, sekaligus menerima bibit untuk ditanam di pekarangan rumah masing-masing. Tim juga menyajikan contoh pengolahan hasil TOGA, salah satunya pudding jahe, yang bisa menjadi inspirasi dalam pemanfaatan tanaman herbal dalam bentuk kuliner sehat.
Tim PPK IMM Fachruddin juga berkomitmen untuk melakukan monitoring pasca-penanaman guna memastikan tanaman TOGA tetap terjaga. Harapannya, masyarakat tidak hanya berhenti di fase penanaman, tetapi juga melanjutkan pengelolaannya agar manfaatnya bisa dirasakan secara berkelanjutan.
Seorang kader kesehatan menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan penyuluhan ini. Menurutnya, pengetahuan tentang TOGA membuka wawasan baru sekaligus memacu warga untuk lebih memanfaatkan lahan di sekitar rumah.Â
Program penyuluhan dan penanaman TOGA ini menjadi bukti nyata kepedulian mahasiswa Unimus terhadap masyarakat sekitar. Selain meningkatkan kesadaran tentang kesehatan, kegiatan ini juga memberikan dampak positif berupa penghijauan lingkungan. Di masa depan, program seperti ini diharapkan mampu memperkuat kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan keluarga secara alami, hemat, dan ramah lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI