Mohon tunggu...
Imla Qolbi
Imla Qolbi Mohon Tunggu... Freelancer - Rakyat biasa

Membaca adalah caraku melihat dunia. Menulis adalah caraku mengabadikan peristiwa. Rumah lain di dunia maya ada di https://www.imlaqolbi.my.id/

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

KPPS: Perjuangan Menjadi Abdi Negara Sehari Semalam

15 Februari 2024   15:35 Diperbarui: 15 Februari 2024   15:48 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumen Pribadi (Anggota KPPS 001)

14 Februari 2024 telah berlalu. Tanggal yang biasanya dirayakan anak muda sebagai hari valentine atau hari kasih sayang ini, menjadi hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Pagelaran pesta demokrasi telah selesai diselenggarakan. Anak muda atau generasi milenial menjadi pemilih terbanyak di pesta lima tahunan ini, lebih dari 50 persen. Apa yang pernah dikatakan oleh para pengamat politik dahulu terbukti adanya. Bahwa Indonesia menginginkan pemimpin dari kalangan anak muda yang progresif.

Bukan hanya wakil presiden terpilih saja yang anak muda. Anggota KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) di desa tempat tinggal penulis pun banyak terdiri dari anak muda. Mereka yang menjadi abdi negara sehari semalam itu baru saja merebahkan badannya saat tulisan ini dibuat.

KPPS di Hari Pemilihan

Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah selesai dibuat pada H-1. Ada tiga TPS di desa penulis. TPS 001 adalah yang paling dekat dengan rumah penulis. Seluruh anggota KPPS di TPS 001 bergotong royong membuat TPS, memasang spanduk selamat datang, dan menyiapkan segala macam alat atau barang yang diperlukan untuk hari pelaksanaan. Pukul 06.00 WIB pada 14 Februari 2024, anggota KPPS mulai berkumpul, mengenakan seragam batik berwarna hitam lengkap dengan pin bergambar maskot pemilu 2024, Sura dan Sulu.

Suasana masih tenang di pagi hari. Pemilih mulai berdatangan untuk menggunakan hak pilihnya. Menjelang siang suasana berubah ramai karena pemilih datang secara bergerombol. Anggota KPPS mulai sibuk. Sesuai jadwal, pemilihan capres dan caleg berakhir pada pukul 13.00 WIB. Setelah istirahat sejenak untuk sholat dan makan, anggota KPPS kemudian melanjutkan proses penghitungan suara.

Berbeda dengan saat pemilihan, proses penghitungan suara jauh lebih menguras tenaga dan pikiran. Penghitungan surat suara presiden dan DPRD kabupaten didahulukan sesuai instruksi dari PPS. Mulailah terjadi kejanggalan. Daftar pemilih yang menggunakan hak suaranya ada 223 orang. Tetapi, surat suara yang dicoblos ada 224. Anggota KPPS mulai kebingungan. Namun, setelah melalui check and recheck, masalah tersebut akhirnya selesai.

Menjelang maghrib, proses penghitungan suara dihentikan sementara dan dilanjutkan setelah isya. Dapat dikatakan bahwa di TPS 001 proses penghitungan suara berjalan dengan lancar. Selesai pukul 02.00 WIB pada 15 Februari 2024, dan tinggal menunggu cetak dokumen esok hari. Namun ternyata, hal yang tak terduga terjadi.

Foto: Dokemen Pribadi (TPS 001 malam pemilihan)
Foto: Dokemen Pribadi (TPS 001 malam pemilihan)

KPPS yang Bekerja Dua Kali

Ketika KPPS di TPS 001 telah menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara pada dini hari tersebut, datang beberapa orang mengantarkan surat suara yang lain. Ternyata oh ternyata, surat suara tersebut berasal dari TPS 002 yang telah menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara, tetapi banyak data yang keliru. Mengingat anggota KPPS TPS 002 banyak yang perempuan dan merupakan orang baru, maka PPS meminta KPPS 001 untuk membantu mengulangi penghitungan suara dari awal. Wadidaw.

Jadilah mereka begadang hingga pagi hari tanpa tidur. Benar-benar menjadi abdi negara sehari semalam, bahkan lebih.

KPPS: Tim yang Solid adalah Keharusan

Berkaca dari peristiwa di atas, menjadi anggota KPPS bukanlah hal yang mudah. Siapapun memang boleh mendaftar menjadi anggota KPPS. Namun, menentukan siapa yang dipilih adalah urusan yang lain. Salah memilih dapat berakibat fatal pada hari pelaksanaan. Mengingat pesta demokrasi ini tidak bisa asal diselesaikan. Harus ada data yang valid karena menentukan masa depan Indonesia lima tahun ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun