Kembali saya akan melanjutkan tulisan tentang ungkapan, peribahasa dan idiom dalam Bahasa Banjar.
-BARAMBUT DUA; artinya memiliki rambut dua, ungkapan ini bermakna jika ditujukan kepada seseorang yang dimaksud adalah seseorang tersebut kepalanya sudah ditumbuhi uban.
-BA'IGAL DIATAS BABUN; menari diatas gendang, maksudnya seseorang sedang berada di puncak kesuksesan atau ketenaran.
-TIMPULU BAGUNG JADI RAJA; mumpung Bagong (salah seorang punakawan dalam lakon cerita pewayangan) sedang menjadi raja, maksud dari ungkapan ini adalah aji mumpung; selagi sedang mendapat kesempatan yang sangat bagus mesti dimanfaatkan sebenar-benarnya.
-LIUR BAUNGAN; memiliki liur seperti ikang baung (sejenis ikan patin), ungkapan ini ditujukan kepada seseorang (pria) yang tidak bisa menahan diri setiap kali melihat wanita cantik maka ia pun menginginkannya.
-MUHA KAYU; memiliki muka seperti kayu, maksudnya sangat tidak tahu malu.
-TAHADAPI NASI TAMBAH; sedang menghadapi nasi tambahan, maksudnya seseorang yang dimaksudkan oleh peribahasa ini sedang memghadapi dan melawan orang yang hebat dan berkuasa.
-TAKACAK PUNTUNG API; terpegang puntung sedang menyala, maksudnya sedang menghadapi persoalan rumit.
-NANGKAYA TIWADAK TAHANTAK; seperti cempedak yang terhentak ke tanah, maksudnya jika ditujukan kepada seseorang berarti orang itu sangat jelek (fisiknya).
-MAHARAP KAGUGURAN INDARU; berharap kejatuhan sesuatu dari langit, maksudnya hampir seperti ungkapan bagai pungguk merindukan bulan.
-AMPUN URANG DISURUNG AMPUN SAURANG DISINTAK; milik orang lain didorong milik sendiri ditarik, maksudnya tak mau nengorbankan milik sendiri; sangat pelit, memanfaatkan milik orang lain.