"Cyber Counseling sebagai Alternatif Media Konseling di Era New Normal"
Akhir-akhir ini, dunia dihebohkan dengan munculnya Corona Virus Diseases (Covid-19).Â
Pada awalnya virus ini ditemukan di Wuhan pada Desember 2019 lalu, kemudian virus ini sampai ke Indonesia pada Maret 2020, serta pada 11 Maret 2020 WHO (World Health Organization) menyatakan virus ini sebagai pandemi.
Berbagai upaya tengah dilakukan pemerintah untuk mencegah penyebaran virus ini, mulai dari melakukan lockdown, PSBB bahkan psychal distancing. Kebijakan-kebijakan tersebut berlangsung selama 3 bulan sejak munculnya virus ini di indonesia. Tapi ternyata kebijakan tersebut memiliki dampak diberbagai sektor, hingga akhirnya pemerintah membuat skenario baru pada awal Juni 2020 yang disebut sebagai Era New Normal.
Tapi ternyata, New Normal bukan berarti virus ini sudah hilang, akan tetapi virus ini masih ada dan bahkan setiap hari nya kasus positif terus bertambah. Hal itu tentunya memiliki dampak terhadap fisik dan psikologis masyarakat.
Untuk menangani masalah psikologis masyarakat maka perlu dilakukan konseling.
Teman-teman tahu apa itu konseling?
Konseling yaitu proses pemberian bantu yang dilakukan oleh tenaga profesional (konselor) kepada seorang atau sekelompok individu (klien) guna membantu mengatasi masalah yang dihadapi klien dengan berbagai alternatif penyelesaian.
Konseling di era New Normal dapat dilakukan dengan memanfaatkan perkembangan IPTEK yaitu "Cyber Counseling" hal ini dilakukan dimana antara klien dan konselor tidak perlu bertemu disatu waktu dan ruang yang sama, mereka hanya bertemu melalui jaringan internet dengan menggunakan berbagai media seperti: wa, ig, line, fb, zoom, dll. Â Hal itu bertujuan untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19.
Walaupun begitu tidak usah khawatir konseling tidak akan berjalan lancar. Seperti kebanyakan orang mengatakan "Indonesia bisa membunuh tanpa menyentuh", kalau "Cyber Counseling bisa membuatmu nyaman tanpa harus bertemu" :D
Selain itu, tidak usah khawatir bahwa masalah individu tersebut akan bocor, karena dalam konseling memiliki asas kerahasian, segala data dan permasalahan yang dihadapi akan terjaga kerahasiaannya, baik melalui konseling tatap muka ataupun konseling virtual (Cyber Counseling), konselor tetap menjunjung tinggi kerahasiaan.