Mohon tunggu...
Imel's Poenya
Imel's Poenya Mohon Tunggu... -

a simple mother

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Imel's Sweetheart

8 Oktober 2012   15:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:04 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Matahari sudah tinggi ketika Imelda memacu motornya membelah jalan sangar ibu kota. Klaksonnya sering berbunyi mengingatkan kendaraan lain agar waspada dengan kehadiran motornya.

Imelda dikejar waktu, Joko menelponnya untuk segera datang. Kantor sekretariat LSM mereka di rusak orang. Peristiwa ini sudah terjadi dua puluh kali semenjak LSM mereka berdiri setahun yang lalu. Dan dalam satu bulan ini, sudah 5 kali pengrusakan dilakukan oleh orang yang tak bertanggung jawab.

Suasana di depan kantor LSM nampak ramai. Mereka serempak menoleh ketika motor Imelda memasuki halaman kantor.

" Assalaamu'alaikum " Sapa Imelda sambil menjabat tangan rekannya.

" Bagaimana kejadiannya dan apa saja yang dirusak ? "  Imekda bertanya sambil memandang kaca kantor yang hancur berantakan, pintu depan yang copot dan kaki kursi yang patah.

" Sama seperti kejadian sebelumnya Mbak, kami berdua sedang bersiap-siap sholat dzuhur ketika secara tiba-tiba mereka datang, sekitar sepuluh orang. Membuka paksa pintu depan, lantas masuk dan memuluki kami sambil membanting meja kursi ".

" Apakah ada keluhan yang serius akibat dipukuli tadi ? "  Imelda memandang tubuh Broto dan Tejo anggota LSM yang bertugas untuk menempati dan menjaga kantor sekretariat.

" Yaaa....cuman pusing sedikit Mbak, dan kali ini gigi saya goyang satu " Broto menjawab sambil nyengir.

" Saya cuman sakid di dada dan perut akibat di tendangi " Tejo menjawab sambil duduk di kursi.

" Muntah gak ? "

" Gak, Mbak.....Alhamdulillah "

" Bagaimana Mbak Imelda, kita lapor ke Polisi saja ? Hal ini tidak dapat didiamkan. Bisa remuk badan anggota kita digebukin terus " Joko, wakil ketua LSM bertanya penuh emosi.

" Saya pikir begitu Joko, sebaiknya kali ini kita lapor polisi. Kamu ikut saya, juga Broto dan Tejo. Yang lainnya saya minta untuk tenang dan tidak berpikir negatif. Mari kita bersihkan kantor ini dan jangan pulang dulu, tunggu saya pulang dari Polres Kota. Kita akan merapatkan kejadian ini. Untuk makan siang silahkan diatur oleh bendahara "  Imelda  menyudahi perintahnya dan langsung berangkat menuju Polres Kota Simpang Tiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun