Mohon tunggu...
Imelda yanti
Imelda yanti Mohon Tunggu... -

perawat profesional di RSUP Fatmawati, jakarta

Selanjutnya

Tutup

Nature

Nurse Call

21 Desember 2012   01:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:17 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://solutions.3m.com/3MContentRetrievalAPI/BlobServlet?lmd=1315344483000&locale=en_WW&assetType=MMM_Image&assetId=1273692801830&blobAttribute=ImageFile

Teknologi Nurse Call

Imelda Yanti*

Abstrak

Nurse Call, suatu sistem yang nampak kecil, namun manfaatnya langsung dirasakan pasien. Teknologi Nurse Call dikembangkan sebagai upaya meningkatkan kecepatan respon time perawat.

Kata kunci : Nurse Call, pasien, perawat, teknologi

Latar Belakang

Kekurangan tenaga perawat adalah masalah yang terjadi di seluruh dunia . Kurangnya tenaga mengakibatkan tingginya beban kerja perawat yang dapat mengakibatkan asuhan pasien menjadi kurang optimal dan menurunkan tingkat kepuasan baik kepuasan pasien maupun kepuasan perawat yang memberikan asuhan. Menurut Institute for Healthcare Improvement, perawat hanya menghabiskan antara 20-30% dari waktu mereka dalam perawatan pasien langsung, sisanya dihabiskan untuk proses dokumentasi dan administrasi (www.amcomsoftware.com) . Dengan kemajuan teknologi, beberapa tugas dapat dialihkan sehingga hal ini dapat sedikit diminimalisir.

Rumah Sakit sudah mulai memanfaatkan teknologi dalam system informasi dan menejemen. American Health Information Management Association menerbitkan hasil pencarian melalui internet berkaitan dengan manajemen informasi kesehatan pasien (Smolij, 2006 dalam www.lib.binus.ac.id) dengan hasil terbanyak : Electronic Health Record, Electronic Patient Record, Electronic Medical Record, Personal Health Rercord, Continuity of Care Record, Computer based Patien Record, dan Computerize Medical Record., dan hal ini sangat membantu keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga dapat menambah jumlah waktu perawatan langsung ke pasien.

Dalam pemberian perawatan langsung, peran serta keluarga sangat dibutuhkan mengingat individu merupakan bagian dari sistem sosial, yang membutuhkan dukungan dari lingkungannya. Keperawatan anak mempunyai filosofi family centered-care dimana keluarga merupakan bagian penting dan keterlibatan keluarga sangat membantu dalam mengurangi stressor akibat hospitalisasi dan proses penyembuhan anak. Perawat mempunyai tanggung jawab untuk memfasilitasi peningkatan kemampuan orangtua dalam perawatan anaknya. Namun masalah kurangnya SDM perawat dan tingginya beban kerja perawat membuat keluarga menjadi aktif memanggil perawat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Berdasarkan alasan itu, rumah sakit umumnya menyediakan nurse call sehingga keluarga tidak perlu meninggalkan pasien untuk mencari perawat.

Perkembangan nurse call system juga telah tampak di rumah sakit sebagai bentuk upaya meningkatkan kecepatan respon time perawat dalam memberikan asuhan langsung kepada pasien. Mulai dari nurse call yang berupa bell saja, hingga nurse call wireless, perangkat nirkabel dan System Handyphone Personal (PHS).

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk memaparkan teknologi nurse call, dan pengaruhnya dalam meningkatkan respon time kedatangan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan langsung.

Kajian Literatur

Perawat dianggap sebagai ujung tombak dalam tatanan pelayanan suatu rumah sakit, karena perawatlah yang terus menerus memberikan asuhan pada pasien sehingga kualitas perawatan dan keselamatan pasien pasien berada di tangan perawat (www.amcomsoftware.com). Dengan jumlah tenaga yang terbatas, perawat dituntut untuk tetap dapat memberikan pelayanan yang holistik secara biopsikososiospiritual. Hal ini menjadi perhatian pakar teknologi sehingga mereka menciptakan berbagai teknologi untuk mendukung aktifitas perawat. Dari segi pelayanan, kita sudah diperkenalkan dengan telenursing, yaitu penggunaan tenokogi komunikasi dalam keperawatan sehingga dapat melakukan asuhan keperawatan kepada pasien meski jarak jauh. Dari segi dokumentasi juga telah banyak dikembangkanContinuity of Care Record, Computer based Patien Record, dan Computerize Medical Record dengan bentuk yang bermacam-macam. Namun penulis menganggap Nurse Call tidak kalah pentingnya dari teknologi tersebut.

Nurse Call merupakan alat yang akan menyampaikan suatu perintah secara otomatis jika ada orang yang menekan tombol pemanggil. Dengan adanya Nurse Call, keluarga yang menunggu pasien tidak perlu lagi meninggalkan pasien untuk sekedar mencari- cari perawat ke ruang/ kamar lain terlebih pasien anak yang menjadi cemas akibat perpisahan dengan orang terdekat. Dengan adanya Nurse Call, tidak terlalu banyak membuang waktu untuk mendapatkan bantuan perawat.

Hasil analisis Hiroyasu Miwa dan Tomohiro Fukuhara tentang Nurse Calls for Residents and Workers Condition Understanding in Nursing Homes menemukan bahwa pasien menekan tombol untuk meminta bantuan perawat untuk melakukan sesuatu, dengan jumlah yang paling banyak adalah dukungan untuk ekskresi/ bantuan eliminasi , dan jumlah rerata panggilan perawat sehari bervariasi 18-156 kali, dan jumlah panggilan lebih banyak di malam hari dengan jumlah maksimum 183. Teknologi yang digunakan adalah PHS.

Beberapa Nurse Call System yang telah dikembangkan, antara lain:

1.NCS

Dirancang dengan melihat relevansi keperawatan berkualitas sehingga memungkinkan menejemen yang efisien dari staf keperawatan. Fitur produk memanfaatkan LED super terang untuk meningkatkan kehidupan indikator dan mengurangi konsumsi daya, dengan modul memakai standar suara “attention, patient’s calling”dan bukan suara buzzer, tegangan sangat rendah sehingga menjamin keselamatan pasien, desain yang sederhana membuat mudah diinstal dan bebas perawatan, indikator pintu membantu perawat menemukan pasien yang memanggil dengan mudah, panggilan pasien tetap terdaftar sampai perawat hadir ke pasien dan membersihkan data panggilan dari kamar pasien.

Model yang disediakan:

a.NCS Esteem

b.NCS Esteem LCD

c.NCS Esteem LCD Fitur

2.The 3 M Nurse Call Solution

Dengan system yang memudahkan pasien memanggil perawat dimanapun dia berada diintegrasikan dengan system komunikasi sehingga pasien dan perawat dapat mempertahankan komunikasi. Menggunakan system wireless dan mudah diinstal, tidak membutuhkan infrastruktur yang khusus. Material hipoalergenik dan anti air.

3.PHS (Personal Handyphone System)

Merupakan teknologi telepon nirkabel bertenaga rendah yang dikembangkan di Jepang sejak pertengahan tahun 1990-an dan agak berbeda dari telepon seluler yang lain yang saat ini dipertimbangkan sebagai layanan komunikasi data dengan biaya yang rendah namun tersedia rencana data komunikasi yang unlimited.

Pada dasarnya PHS telepon tanpakabel seperti DECT dengan kemampuan handover dari satu sel ke sal lainnya. Sel PHS kecil dengan daya transmisi pada base station maksimum 500mW dan jangkauan puluhan atau ratusan meter (beberapa tampak pada rentang 2 km) sehingga cocok untuk daerah perkotaan yang padat.

PHS menggunakan TDMA/TDD untuk metode akses saluran radio, dan 32 kbit/s ADPCM untuk codec suaranya, juga memiliki nilai tambah yaitu dengan kecepatan tinggi koneksi internet(64 kbit/lebih tinggi), akses www, e-mail, pesan teks dan transfer image.

Contoh teknologi di atas hanya sebagian kecil dari teknologi yang telah berkembang, tinggal kemauan perawat untuk mencoba berubah menjadi lebih mengenal teknologi tersebut karena secanggih apapun teknologi bila tidak dipelihara dengan baik maka tidak akan bertahan lama.

Untuk menerapkan suatu teknologi baiknya disosialisasikan dengan baik terlebih dahulu, kemudian dilakukan suatu survey seberapa besar keinginan dan niat untuk berubah seperti yang diterapkan di suatu Rumah Sakit di Taiwan ketika menerapkan MNIS (Mobile Nursing Information System) yang menghasilkan identifikasi faktor kritis dalam mengadopsi MNIS yaitu kompetisi bisnis, dukungan eksternal supplier, dan kebutuhan internal untuk mengadopsi (journal Med.Syst, 2009)

Di rumah sakit tempat penulis bekerja pernah dikembangkan model Nurse Call dimana sistem panggilan dikoneksikan ke handphone para perawat dengan menginstal dan menyimpan nomor handphone perawat di komputer. Bila tombol di kamar pasien di tekan, maka sistem akan mengeluarkan suara:” panggilan kamar… pasien tn x…segera direspon”, layar monitor di tiap koridor juga akan menampilkan nama pasien dan kamarnya, disaat yang sama perawat penanggung jawab pasien pada saat itu akan menerima panggilan dimanapun dia berada bahkan sampai ke rumah masing-masing bila sebelum pulang perawat tersebut tidak menghapus/release namanya. Pada data akan terekam waktu panggilan dan waktu perawat merespon panggilan sehingga akan terlihat berapa lama perawat merespon. Ini dapat dijadikan sebagai indikator kinerja perawatdimana akan terlihat kecepatan dalam merespon kebutuhan pasien. Namun karena perlu perawatan khusus, sistem ini tidak berlangsung lama.

Impian penulis tentang adanya Nurse Call System yang menjangkau dimanapun perawat itu berada, langsung dapat melakukan komunikasi dua arah untuk menayakan kebutuhan pasien tanpa harus menghampiri nurse station, yang terintegrasi dengan dokumentasi asuhan keperawatan dimana saat menghadiri panggilan pasien langsung melakukan intervensi dan mendokumentasikan di depan pasien nampaknya sudah mulai ada yang mewujudkan hanya saja penulis tidak mendapatkan sumber yang akurat karena keterbatasan penulis.

Kesimpulan

Apapun bentuknya, teknologi diciptakan untuk memudahkan manusia. Demikian juga teknologi Nurse Call, dibuat untuk memberikan kemudahan perawat dalam memberikan asuhan, memudahkan pasien mendapatkan bantuan perawat serta memperpendek jarak waktu antara tombol ditekan dengan respon perawat. Dengan demikian kepuasan pasien akan meningkat, demikian juga kepuasan perawat sehingga dapat memicu produktivitasnya.

Namun dalam implementasinya, sisitem ini harus didukung tidak hanya oleh user, namun juga kebijakan institusi.

Rekomendasi

Untuk meningkatan mutu pelayanan kesehatan diperlukan tidak hanya sumber daya manusia yang memadai, namun juga dukungan teknologi. Dengan demikian sebaiknya pihak pemegang kebijakanbaik pemerintah maupun swasta mendukung penuh teknologi yang dikembangkan dengan terlebih dahulu melalui kajian/ survey kepada users seberapa memungkinkannya untuk diadopsi.

Artikel ini hanya superfisial, masih dibutuhkan kajian dan analisa yang lebih mendalam dari teknologi yang dibahas. Untuk itu diharapkan ada kajian khusus yang lebih mendalam, terutama tentang Nurse Call System yang terintegrasi dengan dokumentasi keperawatan.

*Mahasiswa Magister Keperawatan peminatan Ilmu Keperawatan Anak FIK UI

Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan RI. (2012). Peran Perawat disampaikan dalam Work Shop

Nasional Pengembangan Pelayanan Keperawatan di Rumah Sakit.

http://www.buk.depkes.go.id/indek.php.com Diunduh tanggal 2-11- 2012.

Electronic Medical Record.http:// library.binus.ac.id. diunduh tanggal 2-11-2012

Erlin, Kurnia. Formula Penghitung Tenaga Perawatan. (2011). Jurnal Ners. Vol.

6. No 1.http://www. journal .lib. unair. ac. id Diunduh tanggal 2

November 2012

Frenzel,J.C.(2003). Data security issues arising from integration of wireless acces

into healthcare networks. Journal Am.Med. inform.27(2):163-175

Hsiao.shih-jung, Li. Yi-Chang, Chen. Ying-Ling, Ko.Hsi-Ching. (2009). Critical

Factors for the Adoption of Mobile Nursing Information Systems in

Taiwan: the Nursing Departments Administrators’ Perspective. Journal Med Syst.vol33:369-377

Mc.Leod,.R.Jr. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Edisi 10. Editor Nina

Setyaningsih. Salemba Empat: Jakarta

Miwa., Hiroyasu and Fukuhara. T. (2012). Analysis of Nurse Calls for Residents

and Workers Condition Understanding in Nursing Homes. Journal of

Roboticsand Mechatronics. Vol. 24, No. 4

Nurse call integration system. http://www.amcomsoftware.com/solution/mobile-event-notification/nurse-call-integration Diunduh tanggal 2 -11-2012

Nurse Call System. http://www.nursecallsystem.in/ Diunduh tanggal 2-11-2012

Personal Handyphon System. http://www.myjapan. phone. phone/phs.html

Diunduh tanggal 1 November 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun