Mohon tunggu...
Imas Muzadalipah
Imas Muzadalipah Mohon Tunggu... -

Dari Garut Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saya Lapor; Saya Jadi Bingung.

30 Desember 2011   05:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:35 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Sedia payung sebelum hujan”

Itulah suatu peribahasa yang sering kita dengar yang memberi pelajaran kepada kita untuk berhati-hati sebelum terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan.

Memang benar peribahasa tersebut, ketika baru-baru ini saya mengalami suatu kejadian yang membuat saya gemas yaitu kehilangan sepeda motor kesayangan saya. Kronologis nya adalah sebagai berikut.

Saya tinggal di sebuah kostan pinggir jalan yang mempunya beberapa kamar dan 2 lantai serta memiliki 2 pintu gerbang. Pintu pertama merupakan pintu utama yang lumayan besar. Tetapi karena agak rusak jadi jarang di tutup. Pintu kedua merupakan pintu gerbang dari teralis yang menyerupai daun pintu dan ukurannya juga sebesar daun pintu. Nah pintu ini yang sering kunci ketika malam sudah tiba sekitar pukul 21.00 WIB.

Pada suatu hari sehabis pulang kampung tepatnya hari Minggu, 25 Desember 2011 pukul 20.30 WIB saya pulang ke kostan untuk beristirahat. Seperti biasa saya memarkir dan mengunci leher sepeda sepeda motor saya di tempat biasa saya memarkirnya. Langsung saya naik ke lantai dua menuju kamar saya untuk beristirahat. Karena kelelahan, saya tidur pulas dan tidak ingat apa-apa.

Ketika adzan subuh tiba saya hendak ke kamar mandi, yang kebetulan kamar mandi tersebut berhadapan dengan tempat parkir sepeda motor saya. Saya langsung menuju kamar dan melakukan solat. Setelah itu saya bersiap-siap untuk berangkat.

Namun ketika saya turun ke parkiran, saya dikagetkan dengan tidak adanya sepeda motor saya di tempat biasa. Ketika saya lihat pintu gerbang sudah terbuka lebar. saya langsung mengetuk pintu kamar pemilik kostan, orang-orang yang nge kost juga pada keluar, saya langsung menanyakan sepeda motor saya tetapi mereka tidak tahu.

Saya kabari keluarga dan saudara yang dekat. Bersama mereka dan pemilik kostan, kami memberitahukan kejadian tersebut kepada RT setempat.

Setelah itu kami melaporkannya ke kantor Polsek. Dan saya menunggu dulu sampai ada bapak polisi yang melayani karena belum pada datang. Mungkin saya kepagian ya?

Setelah beberapa lama saya menunggu, akhirnya datang juga bapak polisi dan melayani. Laporan pun di di buat dari mulai kejadian sampai nominal kerugian. Sambil membuat laporan, bpk. Polisi bercerita bahwa banyak kejadian pencurian sepeda motor pada bulan ini terutama pada malam tersebut sudah ada 4 sepeda motor yang masuk laporan kehilangan. Beliau juga berkata bahwa akan melakukan penghimbauan kepada para pemilik kostan supaya menyediakan satu ruangan khusus tempat parker motor.

Setelah selesai membuat laporan saya bertanya kepada bapak Polisi tersebut. “Terus saya ngapain sekarang pak?”, yang membuat saya kaget adalah jawabannya yang santai, katanya “Ya… sekarang kalau mau jalan-jalan dulu atau mau main dulu, silahkan”, dalam benak saya berbicara, “Lho, kok saya lagi kehilangan barang berharga tetapi bilangnya santai?” beliau juga berkata “Kalau yang jitu ada di daerah ‘xxx’, banyak yang kehilangan sepeda motor mencabut laporannya gara-gara sepeda motornya kembali dengan sendirinya” saya bertanya dalam hati, maksudnya “Jitu disini apa ya? Saya bingung”.

Setelah itu kami pulang dan berusaha mencari informasi sambil menunggu panggilan dari kantor Polisi untuk reka ulang. Tetapi sampai saat ini saya tidak menerima panggilan. Dan saya juga sudah mengikhlaskannya. Sekian tulisan pertama saya. Sedih sekali ya kisah saya,hahahhahahahahaa.

Tetapi dari kejadian tersebut mungkin ada banyak hikmah dan manfaat yang bias didapat.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun