Mohon tunggu...
Imanuel  Tri
Imanuel Tri Mohon Tunggu... Guru - Membaca, merenungi, dan menghidupi dalam laku diri

di udara hanya angin yang tak berjejak kata. im.trisuyoto@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Inilah Alat dan Cara untuk Menangkap Ide Besar sekelas Ronggeng Dukuh Paruk - Ahmad Tohari

4 Juni 2020   15:14 Diperbarui: 4 Juni 2020   15:28 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 
Memenuhi janji di akhir tulisan berjudul "Berbohong dengan Berkata Tidak Punya Ide" berikut ini di sajikan dua hal penting tentang menangkap ide tulisan. 

Kata merupakan alat pengikat ide

Pada tulisan terdahulu, sudah dituliskan bahwa ide itu ada di segala tempat dan di segala waktu. Selain itu, Anda perlu yakin bahwa  jumlah ide itu tidak terbatas.

Namun, perlu tahu juga bahwa ide itu punya sifat liar. Ide itu melayang-layang menanti ada tempat perhentian. Ide tidak punya kemampuan untuk memilih tempat.

Itu sebabnya, ide itu harus Anda tangkap. Sekalipun ide itu liar, dia dengan mudah dapat ditaklukkan. Jadi tangkap saja begitu ada ide menggelinding di sekitar Anda.

Alat yang kita gunakan untuk menangkap?

Kata! Iya, benar kata merupakan alat yang tepat untuk menangkap ide! Contoh peristiwa menangkap ide dengan kata itu begini.

Sore hari saya pas duduk di tepi pantai.

Ide: Di Pantai / Sore hari / Sepi di Pantai / ....

Kata-kata ide itu asal saja sebanyak yang ada di pikiran. Semakin banyak semakin baik. Selanjutnya peraslah otak agar ada kata-kata padanan dengan kata yang sudah ditulis.

Ketika kuperas batok kepala, kutemukan beberapa pilihan begini : Senja di tepi pantai / Pantai yang sunyi / Sepi pantai yang menyakiti / Senja berwarna jingga / Gejolak jiwa menjelang senja / .....

Jika, otak sudah lelah, biasanya ditandai dengan pandangan mata yang mulai jelalatan, ha ha ha berhenti dahulu sejenak. Ngopi jika suka itu berguna. Ingat, sejenak saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun