Mohon tunggu...
Imansyah Rukka
Imansyah Rukka Mohon Tunggu... Jurnalis - Kemuliaan Hidup bukan hanya sekedar rutinitas namun bagaimana bisa mermanfaat bagi umat manusia dan alam semesta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia - PPWI Sulawesi Selatan -- Jurnalis Koran Sergap, (sergapreborn.id), Jendela Indo News (Jendelaindo.com).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mentari Kini Memudar, Esok Entah Mengapa...

13 Juli 2010   14:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:53 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_193201" align="aligncenter" width="200" caption="Mentari kan Kujelang, Esok Entah Mengapa.."][/caption]

Bagaikanberjalan tiada batas

Semua hanyalah angan-angan

Tuk tak mudah meraih semua itu

Bahagia dan kenikmatan

Bila arah itu masih saling berbeda

Seperti rembulan malam dan mentari pagi

Yang tak pernah seiring sejalan

Menjadi simponi dalam sebuah elegi

Dua irama di satu jalanan

Menemukan persimpangan

Disini kubernyanyi sedih

Dalam nuansa biru cinta kasih…

Tersingkap tirai gelap malam..

Hingga kunanti sinar fajar pagi

lagu itu mengalun sendu

Bagaikan angan yang melayang terbang

kini Kujelang esok entah mengapa...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun