Mohon tunggu...
imankurniadi
imankurniadi Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar dan penulis

Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penyalahgunaan Aplikasi Tiktok dan MiChat, Bagaimana Dampaknya bagi Anak-anak?

28 September 2022   23:02 Diperbarui: 1 Maret 2023   13:11 1528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: www.kominfo.go.id

Penggunaan aplikasi media sosial

Kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak yang signifikan kepada kehidupan manusia. Karena dampaknya yang begitu besar, maka teknologi dapat merubah kebiasaan dan pola kehidupan masyarakat pada umumnya.

Kemajuan teknologi tentu memberikan dampak yang positif bagi kehidupan manusia, terutama untuk memudahkan dan membantu manusia dalam melanjutkan kehidupannya. 

Karena perkembangan teknologi yang semakin maju, maka muncullah ahli-ahli programmer dan pengembang, mereka membuat aplikasi-aplikasi media sosial yang memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan manusia.

Seperti hukum alam, ada baik ada jahat, ada positif dan ada juga negatif. Demikianlah aplikasi-apklikasi media sosial, terutama dua aplikasi yang cukup populer dikalangan anak muda, yaitu Tiktok dan MiChat. 

Aplikasi-aplikasi yang mudah ditemukan dan diakses oleh kita semua diantaraya adalah Instagram, Tiktok, SnackVideo, MiChat, Facebook, dan lain sebagainya

Banyaknya aplikasi-aplikasi media sosial kadang sering digunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan kejahatan. Maraknya aplikasi media sosial memang sudah tidak terbendung lagi, hal ini sangat berbahaya bagi anak-anak dibawah umur, karena beberapa dari aplikasi tersebut bisa digunakan oleh anak-anak. 

Selain itu, pengawasan dan regulasi tentang aplikasi media sosial mungkin belum terlalu jelas di Indonesia. Hal ini menyebabkan pemerintah sangat kesulitan untuk mengontrol dan membatasi penggunaan aplikasi yang bebas di unduh di Playstore maupun appstore. 

Bahkan sekelas menteri komunikasi dan informatika (Menkominfo) Jhonny G Plate mengakui tidak mampu  menangani konten pornografi dimasyarakat yang diakses dengan menggunakan virtual private network (VPN).

Hal ini jelas, bahwa indonesia sangat-sangat tertinggal dalam mengantisipasi dan menangani maraknya aplikasi-aplikasi yang justru di gunakan oleh beberapa oknum untuk mencari uang dengan menggunakan konten pornografi.

Aplikasi Tiktok

sumber: www.suarakaltim.com
sumber: www.suarakaltim.com
Tiktok adalah aplikasi jaringan sosial dan platform video musik pendek asal Tiongkok yang diluncurkan pada bulan September 2016. Aplikasi ini memiliki sekitar 14 juta ulsan dan 500 juta download.

Sungguh aplikasi yang sangat populer sekali, selain mudah digunakan, aplikasi ini bisa menjadi sumber pendapatan yang sangat menjanjikan bagi para penggunanya.

Penghasilan yang menggiurkan  melalui jejaring sosial yang sangat mudah, pada akhirnya banyak dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk menaikan follower dengan mengupload atau streaming konten yang berbau pornografi atau tidak layak bagi anak-anak dibawah umur.

Banyaknya kasus konten pornografi di aplikasi tiktok tentu memberikan dampak yang sangat buruk bagi kehidupan dan perilaku anak-anak.

Video-video berbau pornografi  seharusnya tidak menjadi konsumsi publik, khususnya anak-anak yang masih dibawah umur. Mengingat pertumbuhan dan perkembangan psikologis dan fisiologis yang semakin matang, dapat menyebabkan penyimpangan seksual pada diri anak-anak remaja.

Oleh sebab itu, orang tua memiliki peran dalam mendidik dan memberikan pengawasan kepada anak-anak dirumah dengan baik. Kegagalan orang tua dalam mendidik dan membrikan pengawasan dapat memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk menggunakan medoa sosial dengan tidak bertanggung jawab. 

Apabila konten pornografi menjadi konsumsi umum dan bisa diakses oleh anak-anak dengan mudah, maka akibat yang paling fatal adalah pergaulan bebas atau seks bebas pada anak remaja.

Oleh sebab itu, orang tua harus peka dan memberikan pengawasan kepada anak-anak, supaya mereka dapat menggunakan handphone dengan bijak. 

Memberikan kepercayaan dan tanggung jawab itu sangat penting, tetapi orang tua juga harus mengawasi dan mendidik anak-anak dengan baik.

Aplikasi MiChat

MiChat adalah aplikasi media social chatting yang sangat banyak memberikan fitur yang menarik. Aplikasi ini bisa digunakan untuk untuk chatting bersama-sama teman, sahabat, keluarga maupun teman-teman baru yang ada disekitar.

Dengan mengunakan aplikasi MiChat, kalian dapat menemukan dan menambah teman-teman baru yang ada disekitar, sehingga memudahkan untuk untuk menemukan orang-orang baru serta menemukan banyak teman, khususnya di dunia maya. 

Karena aplikasi ini bisa menemukan orang-orang disekitar dengan mudah, maka banyak oknum-oknum jahat yang menggunakan aplikasi ini dengan tidak bertanggung jawab.

Hingga pada akhirnya, banyak ditemukan konten pornografi dan open BO di aplikasi MiChat.

Hal ini tentu memberikan dampak yang signifikan dan berbahaya  bagi anak-anak, khususnya anak remaja yang menggunakan aplikasi MiChat. 

Bagi orang tua yang "gaptek" maka tidak akan bisa mengontrol dan mengawasi anak-anaknya dalam mengunakan media sosial.

Oleh sebab itu, peran pemerintah sangat penting, terutama peran dari menteri komunikasi dan informatika (Menkominfo) dalam menangani dan mengatasi hal ini.

Maraknya konten pornografi dan open BO dengan menggunakan aplikasi jejaring sosial tentu sangat memberikan dampak negatif terhadap kehidupan dan perilaku anak-anak remaja.

Banyaknya kasus seks bebas pada anak remaja jelas dipengaruhi oleh foto-foto vulgar atau video yang berbau pornografi. Misalnya video-video diaplikasi Tiktok dan MiChat.

Jika dibiarkan, maka gejolak seksual yang tinggi pada masa pubertas dapat membuat anak-anak remaja melakukan penyimpangan-penyimpangan seksual, misalnya dengan melakukan seks bebas di usia yang masih remaja.

Orang tua  perlu membimbing, membina dan mengajar anak-anak supaya memiliki tanggung jawab dan nilai-nilai spiritual yang yang baik, sehingga mereka dapat menempatkan diri dan mengambil sikap yang baik ketika menggunakan aplikasi media sosial.

Dengan nilai-nilai spritual, maka mereka dapat mengerti mana yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan.

Semoga saja, para orang tua mulai sadar dan memahami jika jejaring media sosial dapat memberikan dampak buruk bagi anak-anak mereka.

Dengan demikian, para orang tua dapat meluangkan waktu untuk membimbing, membina dan mengajar anak-anak dengan baik. Dan pastinya, selalu memberikan pengawasan dan kepercayaan yang bertanggung jawab.

Jika artikel ini dirasa memberikan manfaat jangan lupa untuk share dan berbagi, supaya memberikan edukasi kepada orang tua, supaya mereka dapat memahami dan mengerti akan dampak penggunaan media sosial bagi anak-anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun