Mohon tunggu...
iman deke
iman deke Mohon Tunggu... Evangelis

Menulis Artikel Rohani

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tekun Menghadapi Persoalan

5 Oktober 2025   21:08 Diperbarui: 5 Oktober 2025   21:08 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang Krsten Yang Bertekun Dalam Tuhan

"Rumput menjadi kering bunga menjadi layu, merupakan gambaran kondisi Israel yang tak berdaya tapi Firman Tuhan dan Kehendak Allah tetap kokoh dan teguh. Oleh sebab itu Israel diajak untuk memulihkan hubungan mereka dengan Tuhan. Bapak Ibu Saudara saya mau katakann bahwa ditengah-tengah kelemahan kita sebagai manusia fana, kita memiliki firman Tuhan yang tetap teguh untuk selama-lamanya walaupun kondisi kita, tidak mengenakkan sekalipun, namun firman itu hidup didalam diri orang percaya.  Maka Bapa Ibu Saudara, apapun kita yang kita alami, seberat apa pun itu ada firman yang akan menolong kita untuk memberikan penguatan bagi kita.

Itulah yang suara yang diserukan oleh nabi Yesaya bahwa sekalipun bangsa Israel tak berdaya, tetapi firman itu tetap kokoh.

Tuhan Menghimpun Kita
Tuhan Menghimpun Kita

Menghimpun umat-Nya dengan Tangan-Nya ay. 9- 11

Allah dilukiskan sebagai seorang gembala yang mengangkat seekor anak domba supaya melindungi dan membawanya dekat di hatinya (bd. Mat 6:24-34). Walaupun Allah mahakuasa (ayat Yes 40:10) dan bangsa-bangsa dianggap-Nya seperti debu (ayat Yes 40:15), Dia masih memperhatikan setiap domba-Nya secara pribadi. Jangan sekali-kali kita berpikir bahwa Allah demikian agung sehingga mengabaikan keperluan dan persoalan pribadi seorang percaya.

Bapak Ibu Saudara disini nabi Yesaya menyerukan bahwa akan datang penolong bagi bangsa Israel yang dengan kekuatan tangan menuntun bangsa ini.  Pribadi itu menghimpun umat-Nya seperti anak domba yang dituntun oleh gembala. Pribadi itu adalah Yesus yang datang memberikan keselamatan, kelepasan didalam penderitaan yang dialami. 

Kesimpulan:

Saya dan Bapak Ibu Saudara punya persoalan hidup masing-masing, terkadang persoalan itu penghimpit hidup kita dan membuat kita kehilangan keseimbangan sehingga terkadang merasa pesimis, merasa putus asa, dan bahkan tak berdaya. Yang jadi kesimpulannya apakah Ketika datang persoalan itu kita tetap bertekunkah, secara khususnya kita bertekun didalam Tuhan Yesus Kristus, ataukah Ketika datang persoalan hidup itu dalam kehidupan kita, kita lari dan tak punya pengharapan bahwa ada yang akan menolong kita.

Ketahui Bapak Ibu Saudara...apapun yang Bapak Ibu Saudara dan saya alami percaya Ketika kita bertekun didalamnya dan menantikan tangan yang kuat itu untuk  menolong kita, percaya bahwa Dia akan datang menolong kita dan memberikan kelepasan bagi setiap kita. Amin.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun