Persoalan yang kita alami tentu saja macam-macam, dan terkadang didalam persoalan itu kita bisa saja hilang pengharapan dan keputusaan.
Itulah yang dialami oleh bangsa Israel dalam pembuangan, mereka mengalami tekanan hidup yang begitu rumit, sehingga mereka menjadi pesimis, tak berdaya, dan lain sebagainya.
Berbicara tentang bertekun dalam persoalan bukanlah hal yang gampang bagi kita, tetapi bahwa kita belajar bahwa Ketika tekun menghadapi persoalan hidup yang ada, kita percaya akan ada pertolongan serta janji bahwa Tuhan akan datang untuk memberikan pengharapan dan kelepasan bagi kita yang menderita.
Dalam penantian itu Tuhan akan memberikan:
Penghiburan ay. 1-2
Ayat 1-2 Nabi Yesaya menyeruhkan bahwasanya akan ada yang menghibur umat Israel didalam penderitaan yang mereka alami. Bahwa penderitaan yang mereka alami akan segera berakhir dan mereka menerima berkat dari Allah.
Menyiapkan diri untuk kemuliaan Tuhan ay. 3-8
Tekanan hidup yang begitu berat serta waktu yang cukup lama dalam masa pembuangan telah membuat sebagian orang merasa pesimis dan kehilangan pengharapan. Padahal pembuangan dan penderitaan bukan dimaksudkan Allah untuk menghancurkan hidup mereka, tetapi justru memurnikan hidup mereka. Namun situasi kehidupan yang mereka alami telah membuat mereka kehilangan iman, kurang sabar, akhirnya jatuh dalam lembah keputus-asaan. Karena itu, hati yang seperti "lembah" inilah yang harus diratakan, supaya dapat melihat kemuliaan dan keselamatan yang dari Tuhan. Seruan seperti ini jugalah yang disampaikan oleh Yohanes pembaptis, ketika ia diberi tugas mempersiapkan jalan bagi Tuhan. (Mark 1:2-3). Mengapa? Karena situasi yang juga kurang lebih sama ketika Kristus datang dalam dunia ini. Banyak orang yang berputus asa menjalani hidup dalam himpitan penderitaan, penjajahan Romawi, pemimpin politik yang korup, pemimpin agama yang munafik dan konformis, telah membawa hati umat menjadi pesimis dan hilang harapan. Selama hati seseorang dikuasai oleh keputusasaan, ia tidak akan pernah melihat dan menyambut keselamatan yang dari Tuhan. Sebab itu Yohanes menyerukan hal ini, untuk memberikan penghiburan, pengharapan dan kepastian akan janji Allah yang telah digenapi.
Firman Allah Tetap Untuk selama-lamanya