Mohon tunggu...
IMAM WARSONO
IMAM WARSONO Mohon Tunggu... Mahasiswa - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isu Sosial di Masyarakat

9 Mei 2024   02:34 Diperbarui: 9 Mei 2024   02:46 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PAPUA,KAYA AKAN SUMBER DAYA ALAM TINGGI AKAN KEMISKINAN


Latar Belakang Kemiskinan di Papua

Indonesia merupakan negara yang mempunyai penduduk sangat padat terutama di kota-kota besar. Dengan jumlah penduduk yang sangat padat tersebut, membuat Indonesia banyak mengalami masalah dibidang ekonomi, salah satunya adalah masalah kemiskinan. Jika dipandang dari aspek ekonomi, kemiskinan menunjuk pada gap antara lemahnya purchasing power dan keinginan dalam memenuhi kebutuhan dasar. Menurut Bank Dunia , definisi kemiskinan adalah kehilangan kesejahteraan (well-being) yang artinya kondisi serba kekurangan yang mengakibatkan seseorang tidak mampu mencapai derajat hidup layak. Secara umum, kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi saat seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak-hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Kemiskinan menyebabkan ketidakmampuan masyarakat dalam mencukupi kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan. Ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan pada akhirnya berpengaruh terhadap ketidakmampuan memenuhi kebutuhan gizi. Hal ini menyebabkan adanya penurunan tingkat kesehatan masyarakat. Selain berdampak pada kesehatan, kemiskinan juga mengakibatkan seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan akan pendidikannya. Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan masyarakat semakin tidak mampu bersaing dalam angkatan kerja. Pada akhirnya terciptalah pengangguran, dan masyarakat miskin tidak dapat keluar dari lingkaran kemiskinan. Kemiskinan merupakan masalah global yang dihadapi dan menjadi perhatian orang di dunia. Negara miskin masih dihadapkan antara masalah pertumbuhan dan distribusi pendapatan yang tidak merata. Sementara itu, banyak negara berkembang yang mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun, kurang memberikan manfaat bagi penduduk miskinnya.

Faktor Penyebab Kemiskinan di Papua

Papua, bagian timur Indonesia, adalah wilayah yang diberkahi dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan beragam, mulai dari cadangan mineral berharga hingga hutan tropis yang luas. Namun, di balik kekayaan ini, Papua juga menghadapi berbagai tantangan yang serius, termasuk tingkat kemiskinan yang tinggi dan ketimpangan sosial yang mendalam. Kemiskinan di Papua bukan hanya sebuah angka statistik, melainkan realitas pahit yang dihadapi oleh banyak penduduknya setiap hari, dan merupakan hasil dari berbagai faktor yang saling terkait dan kompleks.

  • Keterisolasian Geografis: Papua terdiri dari pegunungan tinggi dan lembah yang sulit diakses, yang membatasi distribusi barang dan meningkatkan biaya hidup. Keterbatasan infrastruktur, seperti jalan dan transportasi umum, menyulitkan masyarakat untuk mengakses pasar dan layanan publik.
  • Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Tidak Merata: Sumber daya alam yang kaya sering kali dikelola oleh perusahaan besar atau asing tanpa distribusi keuntungan yang adil kepada masyarakat lokal. Hal ini membatasi peluang ekonomi dan menyebabkan disparitas ekonomi yang signifikan.
  • Rendahnya Akses ke Pendidikan dan Layanan Kesehatan: Infrastruktur pendidikan dan kesehatan yang tidak memadai menghambat peningkatan kualitas hidup. Ini menciptakan siklus kemiskinan yang sulit dipecahkan, dimana generasi muda memiliki akses terbatas terhadap pendidikan berkualitas yang mempersulit mereka mendapatkan pekerjaan yang layak.
  • Ketidakstabilan Politik dan Konflik: Isu politik dan konflik yang berkepanjangan sering mengganggu investasi dan pengembangan infrastruktur serta menimbulkan ketidakpastian ekonomi.
  • Kepemilikan Tanah dan Regulasi: Konflik atas tanah sering terjadi, mempersulit usaha pengembangan wilayah dan investasi yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi lokal.
  • Ketergantungan pada Impor: Meskipun kaya akan sumber daya alam, banyak kebutuhan dasar masih bergantung pada impor, yang berarti kekayaan lokal mengalir keluar dari ekonomi Papua.

Papua memiliki topografi yang unik dan menantang yang mencakup pegunungan tinggi dan lembah yang sulit diakses. Keterisolasian geografis ini menyulitkan pengembangan infrastruktur dan distribusi barang. Kondisi ini juga mempengaruhi biaya hidup yang tinggi di wilayah tersebut, karena barang dan jasa harus diangkut melalui rute yang sulit dan seringkali berbahaya. Meskipun tanahnya subur dan kaya akan sumber daya, kurangnya infrastruktur dasar seperti jalan yang layak dan akses transportasi membuat wilayah ini kurang menarik bagi investasi luar dan pembangunan.


Strategi Pengentasan Kemiskinan

Mengatasi kemiskinan di Papua membutuhkan strategi yang komprehensif dan partisipatif yang melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah lokal dan nasional, masyarakat sipil, dan sektor swasta. Peningkatan infrastruktur esensial, seperti jalan, transportasi, dan fasilitas umum harus menjadi prioritas untuk menghubungkan komunitas yang terisolasi dengan pasar yang lebih besar dan peluang ekonomi.

Investasi dalam pendidikan dan layanan kesehatan juga kritikal. Membangun lebih banyak sekolah dan pusat kesehatan, serta melatih guru dan tenaga kesehatan lokal, akan memberikan dampak jangka panjang pada peningkatan kapasitas dan kesejahteraan masyarakat. Pemberdayaan ekonomi melalui program keterampilan dan kewirausahaan juga harus diperkuat untuk mengurangi ketergantungan pada sektor sumber daya alam yang tidak stabil.

Kesimpulan

Pengentasan kemiskinan di Papua adalah sebuah tugas yang berat namun bukan mustahil. Kekayaan alam yang melimpah memberikan peluang yang besar, namun tanpa pendekatan yang adil dan inklusif, sumber daya ini akan terus gagal dalam meningkatkan kualitas hidup mayoritas penduduk. Sebagai penulis, saya percaya bahwa pembangunan yang berfokus pada manusia dan bertanggung jawab lingkungan adalah kunci untuk masa depan Papua yang berkelanjutan. Melalui investasi yang bijaksana dalam infrastruktur dan sumber daya manusia, serta kebijakan yang mendukung keadilan sosial dan ekonomi, kita dapat membuka jalan bagi Papua yang lebih makmur dan adil bagi semua warganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun