Mohon tunggu...
Imam Sakti Wibowo
Imam Sakti Wibowo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Memahami Fenomena Remaja yang Terpaku pada Dunia Digital

26 Mei 2024   23:59 Diperbarui: 27 Mei 2024   00:04 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony


Di era digital ini, tak bisa dipungkiri bahwa teknologi telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Remaja, sebagai generasi yang tumbuh bersama perkembangan teknologi, menunjukkan ketergantungan yang signifikan terhadap gadget dan media sosial. Fenomena ini mengundang perhatian banyak pihak, termasuk orang tua, pendidik, dan psikolog. Lantas, apa dampaknya dan bagaimana kita sebaiknya menyikapinya?

Ketergantungan Digital: Apa Saja Dampaknya?
1. Kesehatan Mental dan Emosional
Ketergantungan pada media sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja. Studi menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan media sosial yang berlebihan dengan meningkatnya tingkat kecemasan dan depresi. Remaja sering membandingkan diri mereka dengan orang lain di media sosial, yang dapat mengurangi rasa percaya diri dan menyebabkan stres.

2. Gangguan Tidur
Penggunaan gadget sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur. Cahaya biru dari layar gadget diketahui menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Akibatnya, banyak remaja mengalami kesulitan tidur dan merasa lelah sepanjang hari.

3. Penurunan Prestasi Akademik
Waktu yang dihabiskan untuk bermain game atau berselancar di media sosial sering kali mengurangi waktu belajar. Hal ini berdampak pada penurunan prestasi akademik karena kurangnya fokus dan perhatian pada pelajaran.

4. Isolasi Sosial
Meski media sosial dirancang untuk menghubungkan orang, ironisnya, penggunaan yang berlebihan bisa menyebabkan isolasi sosial. Interaksi tatap muka yang menurun dapat mem

pengaruhi kemampuan sosial remaja, seperti kemampuan berkomunikasi dan berempati. Mereka mungkin merasa lebih nyaman berinteraksi di dunia maya daripada di dunia nyata, yang dapat menghambat perkembangan hubungan interpersonal yang sehat.


Bagaimana Menyikapinya?
1. Pendampingan Orang Tua
Orang tua memegang peran kunci dalam mengatur penggunaan gadget oleh remaja. Pendampingan yang bijak, seperti menetapkan batasan waktu penggunaan gadget dan memastikan adanya kegiatan offline yang cukup, dapat membantu remaja menyeimbangkan dunia digital dan dunia nyata.

2. Pendidikan Digital
Pendidikan mengenai penggunaan teknologi secara sehat harus dimasukkan dalam kurikulum sekolah. Remaja perlu diajarkan tentang risiko dan manfaat teknologi, serta bagaimana menggunakannya secara bijak.

3. Aktivitas Alternatif
Mendorong remaja untuk terlibat dalam kegiatan fisik dan hobi lain di luar layar sangat penting. Kegiatan seperti olahraga, seni, dan membaca buku dapat menjadi alternatif yang menyenangkan dan bermanfaat bagi perkembangan mereka.

4. Pengembangan Keterampilan Sosial
Program atau kegiatan yang mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerja kelompok atau kegiatan komunitas, dapat membantu remaja membangun hubungan interpersonal yang lebih kuat dan lebih sehat.

5. Monitoring dan Evaluasi
Menggunakan aplikasi monitoring yang membantu orang tua mengawasi penggunaan gadget anak mereka bisa menjadi langkah efektif. Namun, ini harus dilakukan dengan pendekatan yang tidak mengganggu privasi, melainkan sebagai bentuk dukungan untuk kesejahteraan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun