Mohon tunggu...
Imam Prasetyo
Imam Prasetyo Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Saya muslim

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Indonesia Mendadak "Lain" Efek dari Kedatangan King Salman

2 Maret 2017   10:26 Diperbarui: 2 Maret 2017   10:59 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Datangnya Raja Kerajaan Arab Saudi membawa banyak dampak, mulai dari ke-ekonomian, suhu politik hingga prilaku atau tampilan keseharian. Banyak sekali hal-hal yang menjadi aneh dan lain setelah kedatangan seorang pemimpin negara yang menjadi destinasi tujuan religi pertahunnya. Sebut saja beberapa patung bugil yang biasanya memamerkan aurat mlenuk-nya di Istana Bogor mendadak menghilang. Pihak Istana mengatakan penutupan itu merupakan bentuk hormat Istana terhadap budaya dan kunjungan Raja Salman.

"Itu bagian kami menghormati tamu-tamu kami," kata Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala sambil melepas senyum kepada cnnindonesia.com. Kasihan juga jika petugas dari Istana tersebut beragama Islam karena patut di duga dia belum tahu tentang larangan membua patung menyerupai makhluk hidup dan bugil pula.

Atau Menlu Retno Marsudi dan si cantik Sri Mulyani. Mbak Anie yang terbukti cantik dengan khimar atau kerudungnya saat berpidato di Aceh kemaren juga mengenakan kembali kerudungnya saat menandatangani MoU antara Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi. Hebatkan efek dari kedatangan Raja yang santun ini?  

mendadak Ahok menjadi makhluk lain bak entitas extra terresterial saat juga diplot oleh protokoler dari pemerintahan Indonesia untuk bisa menunjukkan tampangnya di depan sang Raja. Ahok mendadak bak Dien Syamsudin, mengenakan kopiah, sebuah topi yang melekat erat sebagai sebuah ciri ke-muslim-an seorang pria di Indonesia.

Efek luar biasa. Islam mendadak sangat di hargai di Indonesia setelah beberapa lama jadi bulan-bulanan. Terutama oleh sikap politik pemerintahan Jokowi. Mulai dari aksi penghinaan verbal Ahok, lalu terakhir upaya paksa kepolisian mengkriminalisasi Ketua GNPF-MUI Ustadz Bachtiar Nasir. Alih-alih menyelesaikan singkarut dana puluhan milyard dari para pengembang yang mengalir ke Teman Ahok, kepolisian malahan mempermasalah dana infaq dan shadaqoh umat dengan tudingan adanya tindakan pencucian uang.

King Salman menjadi antibiotik atas radang paranoid akut pemerintahan dan saat ini seperti melakukan proses mimikri. Penulis harap sih kedatangan ini menjadi awal momentum meletakkan hak-hak yang adil atas umat terbesar sedunia ini. Meskipun kedatangan sang Raja lebih bernuansa kepada perihal ekonomi dan investasi tidak salah rasanya kita berharap seperti sudut pandang warga Bogor yang menyambut beliau sebagai pemimpin agama Islam se-dunia. 

Salam Tabik Ketidakadilan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun