Mohon tunggu...
Imam Kurniawan
Imam Kurniawan Mohon Tunggu... Pecandu Aksara

Penulis amatir yang berusaha profesional.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Dilema Cowok Makan Seblak: Makanan cewek yang Bisa Merusak Imaji Maskulin

19 Mei 2025   23:10 Diperbarui: 19 Mei 2025   23:10 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seblak. Makanan pedas dengan kerupuk kenyal ini sudah jadi simbol keperempuanan sejati. Bisa dibilang, seblak itu lebih "cewek" daripada blush on atau legging. Coba bayangkan, seorang cowok datang ke warung seblak, duduk santai, dan mulai menyendok kerupuk yang tenggelam di kuah pedas itu. Seketika, suasana menjadi hening, seperti ada kode etik yang terlanggar. "Bro, lo makan seblak?" ujar temannya dengan ekspresi setengah kaget, setengah kasihan. Seolah si cowok baru saja memesan minuman dengan topping glitter.

Di sinilah dilema itu dimulai. Makan seblak adalah pilihan yang penuh konsekuensi bagi seorang cowok. Satu mangkuk seblak bisa meruntuhkan citra maskulin dalam sekejap. Bayangkan saja, di dunia di mana cowok disarankan untuk selalu terlihat "tangguh", mengunyah kerupuk sambil menyeruput kuah pedas bisa dianggap sebagai bentuk penghianatan. "Makanan cewek, bro," begitu suara hati yang terus bergema dalam benak cowok-cowok itu.

Dan jangan harap seblak bisa dimakan tanpa rasa bersalah. Karena kalau sudah bicara seblak, berarti kamu juga harus siap dengan pertanyaan-pertanyaan yang menguji kewarasan: "Lo makan seblak, ya? Itu kan makanan cewek banget!" Wah, bisa-bisa kamu perlu penjelasan panjang lebar: "Bro, pedas itu bukan masalah gender. Cowok juga punya lidah!" Tapi sayangnya, dalam dunia yang dibangun oleh stigma, seblak tidak akan pernah jadi pilihan yang 'serius' buat cowok.

Lalu, ada cowok-cowok pemberani yang mencoba menyelamatkan martabat mereka. Mereka akan menambahkan telur, bakso, atau bahkan daging ayam dalam seblaknya, dengan harapan bisa menambah 'kekerasan' visual agar tetap terlihat maskulin. "Lihat, bro, gue makan seblak, tapi ada daging ayam! Ini kan pilihan cowok!" Tentu saja, ini adalah bukti bahwa bahkan dalam menikmati makanan, cowok harus tetap memikirkan 'branding' diri mereka.

Pada akhirnya, seblak hanyalah makanan yang seharusnya bisa dinikmati siapa saja. Tidak perlu ada perdebatan tentang apakah itu makanan cewek atau cowok. Tapi dunia yang penuh dengan stereotip ini menuntut kita untuk berpikir dua kali sebelum mengangkat sendok. Apakah kita berani makan seblak dan merusak citra maskulin? Tentu, asalkan kita siap dengan label "pengecut" jika memilih tidak makan seblak karena takut dicap feminin.

Jadi, para cowok, makan seblak lah tanpa rasa takut. Kalau ada yang tanya, jawab saja, "Gue makan seblak, bro. Tapi tenang, gue juga bawa motor gede."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun