Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

SBY Dipilih Aklamasi, Ruhut: Mubarok Nanti Diketawain Kodok

14 Maret 2015   19:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:40 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Metrotvnews.com, Jakarta: Pemilihan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD) secara aklamasi, dikatakan pendiri Partai Demokrat Ahmad Mubarok hanya manuver orang-orang di sekeliling SBY.Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul, menertawakan komentar itu. Menurutnya, Ahmad Mubarok tak perlu ikut soal permintaan aklamasi pemilihan calon ketum PD."Siapa mereka itu tidak pernah boleh ikut-ikut. Udahlah gak usah ikut-ikutan nanti diketawain kodok," canda Ruhut pada Metrotvnews.com, Jumat (13/3/2015) malam.

Apa yang dicandakan Ruhut Sitompul banyak benarnya, namun juga keterlaluan, mosok iya Mubarok diketawain kodok, memangnya Mubarok kayak kodok?

Memang Mubarok cuap-cuap keluarin suranya lebih keras dari suara kodok? Kalau tuduhan Luhut ternyata benar bagaimana, lalau tuduhannya salah bagaimana. Kalau Profesor yang satu ini memang dekat dengan kodok, karena asal dari kampung yang banyak sawahnya, banyak kodoknya, tetapi belum tentu doyan kodok wong dia muslim.

Sedangkan Luhut nggak kayak kodok tetapi lebih keras suaranya dari kodok, waduh bikin orang tersedak-sedak karena saking bisingnya. Tetapi mendengarkan suara kodok diwaktu hujan, terasa sangat nyaman

Apasih bedanya dan kesamaannnya kedua orang ini, antara Prof Dr Ahmad Mubarok MA dengan Luhut Sitompul SH, MH?

Yang masyarakat tahu keduanya sama-sama petinggi Partai Demokrat, bukan piaraannya partai Demokrat, bukan kodoknya Partai Demokrat, jadi kesamaannya banyak, perbedaannya juga banyak.

Persamaannya yaitu tadi duan-duanya suaranya lebih keras dari suara Kodok, oleh sebab itu sering diketawain kodok.Mubarok walaupun salah seorang pendiri Demokrat tetapi tidak laku dimata SBY, sama dengan si Luhut mau diangkat SBY jadi pejabat, ternyata meleset, gara-gara sering cuap-cuap mengeluarkan suaranya lebih keras dari kodok.

Kalau dibandingkan kader lainnya kan, sedikit banting tulang saja langsung dapat hadiah dari SBY, bisa dapat jabatan di kementerian, atau pejabat tinggi selevel menteri, minimal juga Pimpinan BUMN atau dapat kepercayaan menjadi Dubes.

Sedangkan Mubarok , dan si Luhut itu boro-boro menjadi menteri, Mubarok yang dulu digadang-gadang dari para pendukungnya supaya SBY ngasih jabatan menteri agama, karena Mubarok kan sosok Guru agama di UIN sepantasnyalah menjadi menteri agama, tetapi Tuhan berkehendak lain, ndiLallah Kersaning Allah SBY tidak tergerak hati dan pikirannya mengangkat Mubarok jadi menteri.

Dua Politisi senior Demokrat ini juga sering mengeluarkan pernyataan dan kriti misalnya di Tahun 2008 Mubarok pernah heboh bin heboh. Mubarok kala itu masih menyandang Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, gara-gara cuap-cuap komentari Partai Golkar akan meraih suara 2,5%,Presiden SBY menegur lewat SMS.

Ahmad Mubarok juga pernah dapat teguran SBY gara-gara Kritik Jokowi. nggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok beberapa kali mengkritik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Akibatnya merekaberdua mendapat teguran dari Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono.

SBY bilang, kalau sampeyan (Mubarok) kritik Jokowi, nantinya akan ada lebih dari seribu orang yang akan menyerang balik, jadi hati-hati," tuturnya.

Peringatan SBY rupanya cukup berpengaruh. Alih-alih Jokowi kembali melontarkan kritikan, ia kini memberi saran bagi Jokowi. Namun sarannya bernada ketidaksetujuan terhadap pencapresan Jokowi.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok ini profesor tetapi komentar sering luput, melesetnya jauh kagak kira-kira. Kalau sudah jauh hasil analisa politik Mubarok, berarti Mubarok bukan termasuk politisi handal, yah cuman untuk menjadi pelengkap saja dari pada dibuang masih lumayan bisa sumbang saran dan pimpin doa tahlilan.

Eeeeh malah kedengaran Mubarok tidak lagi masuk dalam kepengurusan Partai Demokrat, kata orang Mubarok dipecat SBY dari Dewan Pembina Partai Demokrat. Waaah apa sih kesalahannya, kan jasanya sudah banyak, wong hitung-hitung dia itu termasuk cikal-bakalnya Partai berlambang Bintang Mercy itu.

Apa karena Mubarok sering diketawain kodok inikata si Luhut itu yang suka doyan cuap-cuap, atau memang suaranya Mubarok yang sering kedengaran tidak enak didengarkan Bapak SBY, alias sering menohok sanubarinya sang Ketua Umum Demokrat, sering membuat kesal Sang Ketua Dewan Pembina, Pak SBY, bisa jadi iya.

Menurut Ruhut, karena Mubarok adalah pendukung dari Anas Urbaningrung yang kini di penjara karena terjerat kasus korupsi.Jadi lebih baik tak perlu ikut campur. "Pak Mubarok itu kan pendukung Anas.

Pendukung Anas? Aneh ya, guru agama kok mendukung koruptor, apa nggak salah tuh, dari pada mendukung koruptor kan lebih baek “bersama kita bisa” pasti SBY bakalan senang.

Para pendiri Demokrat yang lain juga agak bingung menyikapi Mubarok, masa iya guru agama kagak ngerti korupsi itu dosa besar, seharusnya dia itu faham benar , sehingga tidak lagi memberi dukungan kepada Anas, tetapi ikut aktif dalam penberantasan Narkoba.

Kalau begitu dibanding Bang Luhut tadi masih mendingan Luhut Sitompul , walaupun orangnya suka cuap-cuap pedas mengkritik orang , akan tetapi Bang Luhut masihmemegang teguh kehormatan pribadi, buktinya dia kagak pernah korupsi.

Mungkin Bang Luhut kagak ngeri korusi itu dosa tetapi luhut memahami Korupsi itu pelanggaran hukum, sehingga Luhut tidak korupsi.

Itulah jadinya kalau jadi orang tidak mau terima kasih , tidak mau ngerti matur nuwun sama SBY, sudah ditolong SBY dari hujatan para Golkar-wan dari para pendukungnya Jokowi, pasti dengan jalan apa akan mendapat buah karmanya.

Kemarin juga ada rapat, datang gak dia? Harusnya datang dong," cela Ruhut.Ruhut menghimbau Mubarok agar tidak memecah belah partai, seperti yang terjadi di partai-partai lain yang kini dihadapkan pada dualisme kepemimpinan.

Di Demokrat "Cuma satu matahari kami (Partai Demokrat), yaitu SBY. Jangan harap bisa bikin dua partai kami, kaya partai-partai lain. Partai kami solid," pungkas  Ruhut.

1.http://news.metrotvnews.com/read/2015/03/14/371097/sby-dipilih-aklamasi-ruhut-mubarok-nanti-diketawain-kodok

2.http://palingaktual.com/1537656/sby-dipilih-aklamasi-ruhut-mubarok-nanti-diketawain-kodok/

3.http://palingaktual.com/1515624/gede-pasek-siap-jadi-ketua-umum-demokrat-ruhut-mimpi-kali-ye/read/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun