Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jokowi, Saya Bukan Penakut!

17 Mei 2015   21:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:53 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14318717032128619387

[caption id="attachment_384088" align="aligncenter" width="648" caption="ISLAMTOLERAN.COM: Jokowi: Saya bukan penakut, menjadi presiden harus pemberani"][/caption]

Itulah sikap dan ucapan Jokowi, ucapan yang keluar dari lubuk hatinya sebagai rasa tanggung jawab kepada bangsa dan negara. Sebagai pemimpin bangsa besar yang menjunjung tinggi sifat-sifat kasatria pada dirinya dituntut berani dan bertanggung jawab legowo harus siap menghadapi hujatan dan cacian.

Menurut pandangannya hujatan, cacian, maupun makian akan dianggap sebagai alat kontrol dan pengingat agar segera memperbaiki menuju kearah kondisi yang lebih baik.

Semua pihak mengakui, dan Jokowi-Jk pun mengetahui persoalan yang dihadapi pemerintahannya bidang ekonomi kini memang sangat berat. Namun demikian Jokowi berani mengambil langkah yang kontrofersial di mata masyarakat.

Terutama dalam enam bulan pertama, selain menghadapi tekanan ekonomi global, Jokowi saat ini dengan terpaksa harus mengeluarkan kebijakan yang tidak populer dimata masyarakat yakni soal kenaikan BBM.

Dalam kondisi yang serba tidak menentu diperparah dengan naiknya barang-barang kebutuhan pokok mayarakat. Petumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini juga mengalami kelesuhan.

Pertumbuhan kwartal pertama masih dibawah lima persen, masih jauh dibawah target. Banyak pihak menyarankan dan mendorong Presiden Jokowi tidak ketergantungan dengan luar, mendorong pelaksanaan ekonomi berdikari sesuai denga nawa cita.

Presiden Jokowi juga diminta untuk mengevaluasi menteri-menterinya yang dinilai lembek, tidak cerdas, tidak cepat tanggap, kurang menguasai masalah, terkesan bimbang dalam menangani persoalan lapangan.

Sepertimenteri-menteri yang berasal dari partai politik yang sering mengundang pernyataan kontrofersial, sebagaimana Menteri Hukum yang berencana memberikan emisi terhadap para koruptor.

Namun Jokowi menyadari mempraktekan Nawacita selain tidak mudah, banyak kendala dan benturan yang dihadapinya. Kendala dan benturan struktural yang datang dari dalam dan luar.

Dari dalam, Nawacita sesungguhnya masih dirasakan belum terbiasa saking lamanya tidak pernah dipraktekan sejak pemerintahan presiden Soekarno.

Bahkan Indonesia dalam prakteknya lebih banyak mempraktekan ekonomi liberal dan kapitalistik, yang dikuasai hanya oleh segelintir orang sehingga Indonesia saat ini menjadi lahan subur tumbuhnya mafia-mafia kapitalisme dan liberalisme ekonomi di semua bidang.

Pemerintahan Jokowi-JK, punya komitmen membangun ekonomi rakyat,Sebagai kelanjutan dari Nawacita namun, pada praktiknya selama enam bulan kepemimpinannya, belumdapat terlaksana.

Inilah tantangan terhadap Jokowi bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan kementerian-kementerian yang lain dalam kabinet Kerja Jokowi-JK. Bagaimana cara membangun kembali ekonomi rakyat itu, agar ada jalinan kesinambungan antara kultur dan kearifan lokal.

Memang diakui Jokowi sangat sulit, sehingga beliaupun sering curhat “Saya Bukan Penakut” walaupun menghadapi betapa sulitnya mengelola ekonomi Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun