Â
SANDRO GATRA/KOMPAS.com Ketua MPR RI Zulkifli Hasan saat bertemu Ketua MPR China Yu Zhengsheng di Beijing, China, Kamis (17/9/2015).
Posisi Indonesia yang strategis dan kaya, memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi sangat menarik bagi para investor luar negeri. Seperti halnya kepercayaan yang diberikan oleh pemerintah China untuk menanamkan investasinya yang semakin meningkat di Indonesia.
Namun pada akhir-akhir ini tampak ada suasana keraguan dari kalangan swasta China tentang Indonesia, menyangkut stabilitas politik yang sering ditimbulkan oleh kegaduhan yang berlangsung di lembaga legislatif Indonesia. Selain kondisi kegaduhan politik, China juga ingin tahu lebih banyak tentang suasana kehidupan umat keberagamaan di Indonesia.
Tentu saja keingintahuan PM China Li Keqiang tentang Indonesia terkini, sesuatu yang wajar, agar dalam kerjasama ekonomi yang terbesar sejak kemerdekaan kedua negara dapat berlangsung kondusif saling menguntungkan, serta membawa dampak stabilitas global khususnya dikawasan Asia Pasifik.
Kunjungan Ketua MPR Zulkifli dan Fraksi di MPR sangat tepat karena:
Ketua MPR Zulkifli dapat memberikan gambaran secara komprehensif betapa harmonisnya kehidupan antar umat beragama di Indonesia toleransi sosial antar umat sangat dijaga dan menjadi kebanggaan seluruh bangsa bahkan dunia mengakuinya.
Bukan hanya keberagaman keagamaan yang dapat selalu harmoni begitu juga kehidupan antar suku di Indonesia yang selalu menunjukan kebhinekaan yang sangat kuat. Dalam kondisi yang kondusif itu, tidak ada alasan bagi China ragu.
Sehingga realisasi dari adanya kerja sama di bidang ekonomi, keuangan, infrastruktur, dan industri, serta kesepakatan bilateral sebesar 150 miliar dollar AS sampai tahun 2020 segera dapat terwujud tidak lagi ada keraguan atau mengalami maju mundur.
Kehadiran Zulkifli di Beijing adalah atas undangan pimpinan MPR China Yu Zhengsheng selain sebagai bentuk kunjungan balasan pimpinan MPR China yang sebelumnya sudah berkunjung ke Indonesia, juga meyakinkan kepada PM China bahwa kondisi Indonesia tetap kondusif.
Memang setelah 17 tahun reformasi, ada 10 parpol di parlemen kadang-kadang di media kami ramai, tapi kalau menyangkut kepentingan besar, kepentingan Indonesia, kami selalu bersatu," kata Zulkifli.