Mohon tunggu...
Imam Kodri
Imam Kodri Mohon Tunggu... - -

Formal Education Background in UPDM (B) Of Bachelor’s Degree of Politics and Social Science, majoring of Public Administration and Master Degree, Majoring of Human Resources. Worked in various private companies over 30 years, such as: PT. Pan Brothers Textile as HRD Assistant Manager, PT. Sumber Makmur as HRD Manager, General Personnel Manager at PT. Bangun Perkarsa Adhitamasentra, Senior Manager of HRD and General affair at PT. Indoraya Giriperkarsa, Headmaster of Kelapa Dua High School, and the last, Head of the General Bureau and Human Resources at ISTN Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Arti Penting Saunesia (Saudi-Indonesia)

1 Maret 2017   22:15 Diperbarui: 2 Maret 2017   18:00 1172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: dok. Agus Suparto/fotografer Istana Kepresidenan Bogor -

Setelah 47 tahun silam sejak kunjungan terakhirnya ke Indonesia di tahun 1970, King Faisal bin 'Abdul 'Aziz bin 'Abdurahman as-Saud  Raja ke VI Arab Saudi, bangsa Indonesia khususnya kaum muslimin selalu mengharap kapan kiranya Pemimpin dunia Islam itu yang lebih suka mendapat gelar :”Pelayan dua tempat suci Masjidil Haram dan Nabawi”, dapat meluangkan waktunya kembali untuk berkunjung ke Indonesia. 

Semua Presiden Republik Indonesia selalu berusaha keras agar raja Arab Saudi tidak lupa kepada Indonesia dan dapat kembali berkunjung sekaligus menguatkan kembali kerja sama yang saling menguntungkan antar dua negara. Melihat potensi dan posisi Saudi yang sangat strategis semua lini di kawasan Timur Tengah dan sekaligus menjadi kiblat dunia dalam lumbung terbesar minyak dunia, menempatkan posisi salah satu negara Islam yang selalu menjadi incaran berinvestasi, maka Presiden Jokowi berupaya serius mencari cara terbaik untuk menarik dan mengajak King Salman bin Abdulaziz al-Saud Raja Arab Saudi membangun poros strategis Jakarta-Riyadh, atau menurut strategi diplomasi disebut Poros Saudi Arabia- Indonesia di singkat  “POROS SAUNESIA”.

Komunikasi Presiden Jokowi sejak 2014 terhadap King Salman dan para Pangeran terus berjalan secara harmonis, ditambah usaha tak mengenal lelah Presiden Jokowidodo melalui misi diplomatik yang disampaikan oleh Dubes Agus Mahtuh Abegebriel kepada Pemerintah kerajaan Arab Saudi untuk menyampaikan kerinduannya atas nama bangsa Indonesia khususnya kaum muslimin yang menganggap Saudi Arabia khususnya kiblat Mekah dan Medinah sebagai tanah air kedua bagi mereka. 

Untuk mendorong dan menyemangati Raja Salman betapa pentingnya Indonesia bagi Arab Saudi maka melalui salam kesejahteraan dan keselamatan semoga rahmat Allah serta keberkahanNya terlimpah kepada paduka Yang Mulia Raja Salman, Presiden Jokowi mencoba lagi membuka-buka lembaran sejarah yang dibuat oleh leluhur Saudi Arabia sekaligus mengingatkan kepada Raja Salman akan pesan maha penting yang pernah disampaikan oleh Raja Arab Saudi VI, King Faisal bin 'Abdul 'Aziz bin 'Abdurahman as-Saud, ketika itu beliau berpidato di DPR RI bahwa: Pertama: Indonesia adalah potongan Surga yang diturunkan di bumi oleh Alloh SWT, artinya Indonesia adalah negara yang sangat kaya raya sumber daya alamnya sebagai karunia Alloh SWT, yang dihuni oleh kebhinekaan akan tetapi penuh dengan kedamaian. Indonesia akan menjadi incaran semua negara-negara didunia, akan diperebutkan.

Dengan demikian mengingatkan kepada Raja Salman sebelum terlambat negara-negara Islam di Timur Tengah agar segera melakukan kerja sama dengan Indonesia, terutama yang bersifat strategis bukan hanya investasi bidang ekonomi, minyak dan gas bumi, akan tetapi meluas penguatan hubungan diplomatik bidang pendidikan dan teknologi, dan kebudayaan, termasuk didalamnya membangun ukhuwah Islamiyah yang rahmatan lil’alamin, membangun bersama da’wah Islam yang moderat (Tawasuth), lebih memperkenalkan dawah Islam yang ramah bukan Islam yang marah.

Indonesia juga dikenal sebagai bangsa yang cinta damai, hal Ini dibuktikan dalam sejarah bahwa sejak awal terbentuknya masyarakat Islam di Indonesia yang dibawa oleh ulama-ulama dunia Arab berlangsung secara damai tidak menggunakan cara-cara kekerasan. Demikia pula pengakuan masyarakat dunia, bahwa masyarakat muslimin Indonesia dikenal dengan Islam yang ramah toleran menghargai perbedaan dan selalu menebarkan kebersamaan dan perdamaian.  

Kedua: Merupakan fakta sejarah tak terbantahkan bahwa antara Arab Saudi, dunia arab pada umumnya dengan Indonesia merupakan sahabat tak terpisahkan dalam perjuangan bersama kebangkitan negara-negara Asia–Afrika. Pemimpin-pemimpin dan rakyat di dunia Arab dan para ulamanya selalu memberikan dukungan kepada Indonesia sejak perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

Persahabatan dan persaudaraan Arab Saudi-Indonesia bagai sehidup semati, pengingkaran terhadap persahabatan dan persaudaraan Arab Saudi-Indonesia ini sama saja artinya pengingkaran terhadap bersinarnya matahari di siang hari bolong. Demikian seperti apa yang telah disampaikan oleh Yang Mulia Raja Arab Saudi VI, King Faisal bin 'Abdul 'Aziz bin 'Abdurahman as-Saud dalam pidatonya 47 tahun silam.

Apa yang disampaikan oleh misi diplomatik dari Presiden Jokowi yang strategis itu membuahkan hasil yang gilang gemilang. Hal ini dapat dilihat ketika kunjungan Presiden Jokowi ke Riyadh 12 September 2015, Jokowi mendapat sambutan luar biasa, kedatangannya disambut langsung di depan pintu pesawat oleh Yang Mulia Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud didampingi Gubernur Jeddah Ratu Mishaal bin Masjid Al Saud. 

Presiden Jokowi adalah satu-satunya kepala negara di Asia setelah Jepang yang mendapatkan Medali kehormatan tertinggi dari Raja Salman berupa Star of the Order of King Abdulaziz Al-Saud- Order of Merit with 5 degrees.Medali itu mempunyai arti yang sangat mendalam, sebagai bentuk penghormatan khusus kepada Tamu Negara yang sudah dianggap telah mencapai prestasi luar biasa. Didunia ini hanya ada beberapa kepala negara yang mendapat penghormatan Medali bergengsi tersebut seperti Presiden Amerika Barack Obama dan George Bush, Perdana Menteri Inggris David Cameron, Perdana Menteri Jepang  dan Shinzo Abe.

Ternyata Raja Salman sesungguhnya sangat besar perhatiannya dan rasa cintanya kepada Presiden Jokowi dan bangsa Indonesia, kali ini dengan kesungguhannya beliau merangkai sendiri surat dengan kata-kata sanjungan demikian indahnya ditujukan kepada Presiden Jokowi dan Rakyat Indonesia, dengan kata pembuka: “ Kepada Saudaraku Yang Mulia Yang Agung Jokowidodo.....................” secara keseluruhan Raja Salman akan melakukan kunjungan resminya dilaksanakan dari tanggal 1 Maret sd 9 Maret 2017. Tiga hari ada di Jakarta dan 4 sd 9 Maret ada di Bali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun