Mohon tunggu...
Imam Setiawan
Imam Setiawan Mohon Tunggu... Praktisi dan Konsultan Anak berkebutuhan Khusus

Saatnya jadi Penyelamat bukan cuma jadi pengamat Saatnya jadi Penolong bukan cuma banyak Omong Saatnya Turuntangan bukan cuma banyak Angan-angan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Disleksia: Mengubah Perspektif, Merayakan Keunikan

17 Februari 2025   16:55 Diperbarui: 18 Februari 2025   18:58 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi disleksia (YiorgosGR via Kompas.com)

Mengubah Perspektif, Merayakan Keunikan

Bayangkan sebuah dunia di mana disleksia dipahami bukan sebagai sebuah disabilitas, tetapi sebagai sebuah hyper-ability. Bayangkan sebuah masyarakat yang justru mencari dan menghargai pemikiran-pemikiran unik ini demi kebaikan yang lebih besar.

Selama bertahun-tahun, disleksia sering kali dianggap sebagai hambatan dalam dunia akademik. Banyak yang berpikir bahwa seseorang dengan disleksia mengalami kesulitan membaca, menulis, dan memahami bahasa secara umum. 

Namun, penelitian terbaru justru menunjukkan bahwa individu dengan disleksia memiliki cara berpikir yang berbeda dan sering kali luar biasa dalam bidang kreativitas, pemecahan masalah, serta pemikiran holistik.

Menurut Dr. Brock Eide dan Dr. Fernette Eide dalam bukunya The Dyslexic Advantage (2011), disleksia bukan sekadar gangguan belajar, tetapi juga membawa keunggulan dalam cara individu memproses informasi. 

Mereka menyebutkan empat kekuatan utama yang dimiliki oleh orang dengan disleksia: material reasoning (pemikiran spasial yang kuat), interconnected reasoning (kemampuan melihat keterkaitan dalam berbagai konsep), narrative reasoning (kemampuan berpikir dalam bentuk cerita), dan dynamic reasoning (pemikiran prediktif yang kuat). Inilah yang sering kali menjadikan individu dengan disleksia sukses dalam bidang seni, arsitektur, teknik, dan kewirausahaan.

Proyek seni Inside Out yang dipelopori oleh seniman JR di London pada tahun 2021 mengangkat isu ini ke ruang publik. Dengan menampilkan potret hitam putih dalam skala besar, proyek ini menjadi simbol perjuangan individu dengan disleksia dalam menuntut pengakuan dan pemahaman yang lebih luas dari masyarakat. Fotografi karya Kazimir Bielecki yang dipamerkan di Design Museum, London, menjadi bukti bahwa seni dapat menjadi alat perubahan sosial.

Salah satu tujuan utama proyek ini adalah untuk menampilkan keberagaman dalam cara berpikir dan merayakan keunikan individu. Seperti yang dinyatakan oleh JR, "Seni memiliki kekuatan untuk mengubah dunia." 

Dengan menghadirkan wajah-wajah individu disleksia ke ruang publik, proyek ini membantu menantang stereotip dan membuka ruang diskusi yang lebih luas tentang bagaimana masyarakat dapat lebih inklusif terhadap mereka yang berpikir dengan cara yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun