Mohon tunggu...
Imam Adwin
Imam Adwin Mohon Tunggu... mahasiswa

Seorang anak muda yang selalu betambisi tinggi, dan senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Presean: Warisan Budaya dalam Semarak HUT ke-3 Desa Pengonak Lombok Tengah

25 September 2025   21:22 Diperbarui: 25 September 2025   22:12 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Orang presean (Sumber: imam adwin)

Desa pengonak merupakan salah satu dari beberapa Desa yang baru saja definitif di tahun ini setelah sebelumnya termasuk dalam bagian dari Desa Ganti. Desa ini terletak di Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah. Pada Pemilihan Kepala desa (Pilkades) mengumumkan Rekan Ria Jaya selaku Kepala Desa terpilih selama 8 tahun kedepan yang dihitung sejak hari pelantikan nya. 

Dibawah pemerintahan Kepala Desa Rekan Ria Jaya, Dia mengadakan Perayaan Hari Jadi Desa Pengonak. Acara ini merupa momentum yang istimewa bagi masyarakat untuk merayakan kebersamaan. Hari dimana seluruh masyarakat mengingat dan mengenang kembali perjuangan yang telah dilewati dalam membangun sebuah desa. Selain itu, perayaan tersebut juga menjadi rasa syukur masyarakat desa atas segala bentuk pencapaian yang telah diraih selama Desa tersebut berdiri.

Acara perayaan Hari Jadi Desa Pengonak sudah mulai berjalan sangat meriah. Acaranya dimulai dengan penggelaran salah satu warisan turun temurun masyarakat suku sasak yaitu Presean. Dalam pelaksanaanya acara ini diikuti oleh berbagi elemen masyarakat baik dari Desa Pengonak maupun dari luar Desa Pengonak. Acara  berjalan dengan kondusif karena sejak pembukaan padaa tanggal 22 sampai 25 september ini tidak ada terjadi keributan. Meskipun Presean ini adalah ajang untuk menunjukan kekuatan fisik dan strategi bertarung tapi tidak ada dendam dan emosi yang dibawa ke luar arena.

Dalam konteks Perayaan Hari Jadi Desa, Presean ini tidak hanya dipandang sebagai sebuah hiburan, tetapi juga sebagai sarana pelestarian budaya leluhur. Sehingga dengan kehadiranya ini, anak cucu kita yang terlahir di zaman yang serba modern ini dapat menyaksikan warisan budaya dari para leluhurnya, sekaligus menjaga agar warisan ini tidak luntur ditelan zaman.

Presean sebagai identitas budaya sasak

Presean sudah menjadi budaya yang melekat dan tidak terpisahkan dari kalangan masyarakat suku sasak hingga sekarang. Dulu pada awalnya, presean ini dilakukan oleh para prajurit kerajaan yang akan berperang guna untuk menyeleksi petarung (pepadu) untuk bertarung di garis depan. Akan tetapi, penggelaran presean di zaman sekarang ini hanya ditemukan pada hari-hari tertentu misalnya perayaan 17 Agustus, Festival Budaya ataupun Perayaan Hari Jadi Desa seperti yan diadakan di Desa Pengonak.

Dalam pelaksanaannya, Presean mempertemukan antara dua pepadu yang akan beradu kekuatan dan ketangkasan di tengah arena dan dipandu oleh dua 3 juri selama pertarungan. Satu juri yang berada di tengah dinamakan pekembar tengah dan dua juri yang berada di pinggir lapangan yang berhadapan di sebut pekembar pinggir. Pekembar tengah bertugas untuk mengawasi pertarungan dan menentukan menang dan kalahnya. Sedangkan pekembar pinggir bertugas untuk memilih para pepadu yang akan saling berhadapan.

Selain adanya wasit yang mengawasi, pepadu juga akan dikenakan kain husus sebelum mulai bertarung. Pakaian tersebut yaitu sebuah kain yang dililitkan di kepala di sebut sapuq dan untuk menutupi celana dikenakan kain seperti sarung yang disebut dodot atau bebet . Dan di bagian tubuh pepadu mulai dari pinggang hingga ke lehernya tidak mengenakan pakaian apapun. Pepadu juga tentunya akan dibekali dua buah senjata yaitu Ende dan Penyalin. Ende berfungsi seperti perisai yang digunakan untuk menangkis serangan lawan. Sedangkan Penyalin berfungsi seperti pedang yang digunakan untuk menyerang lawan.

Jika dilihat dalam prakteknya, penampilan dari pepadu nampak seperti petarung yang siap untuk turun dalam peperangan. Para pepadu tampil dengan gagahnya, dan menunjukan kekuatan nya dalam menghadapi musuh. Sehingga tidak heran jika Presean ini menjadi ajang untuk mencari calon petarung tangguh yang akan menghadapi musuh di barisan depan padaa zaman dulu.

Semarak di lapangan

Gelaran Presean di Desa Pengonak berlangsung salah satu lahan persawahan warga yang terletak dekat dengan kantor Desa. Lahan tersebut pas untuk dijadikan venue Presean, karena kondisi tanahnya yang kering dan sudah tidak ada lagi ditumbuhi tanaman. Acara tersebut dibanjiri antusias warga baik dari golong anak-anak, pemuda dan orang tua. Masyarakat yang dateng bukan hanya dari warga Desa Pengonak saja melainkan banyak juga dari masyarakat dari luar Desa Pengonak. Para pendatang tersebut ikut andil untuk merasakan ketegangan di tengah arena sebagai Pepadu dan menantang pepadu-pepadu dari Desa Pengonak selaku tuan rumah.

Dengan beragamnya kekuatan yang saling berhadapan membuat suasana Presean kali sangat seru. Selama 4 hari berturut kita menyaksikan pertarungan sengit yang pertontonkan para pepadu yang datang dari berbagai desa. Diantara pepadu itu ada yang dari golongan anak-anak, pemuda, hingga orang tua. Saking semangatnya para pepadu ada juga pepadu muda yang menantang pepadu golongan tua. Tapi dengan perbedaan tersebut tak sedikit pun mengurangi ketegangan dan keseruannya. Karena beberapa pepadu muda juga ada yang membuat pepadu tua kewalahan melawan nya.

Dari hari pertama hingga hari terakhir acara, ketegangan pertarungan antar pepadu presean tersebut diwarnai diiringi oleh kemeriahan dari banyaknya saweran warga yang berjatuhan. Jumlah uang yang dikeluarkan para penyawer juga beragam, mulai dari uang dua ribuan hingga seratus ribu menghujani arena presean. Sorak warga menggugah semangat para pepadu untuk terus bertarung. Dan juga orang tua yang melihat anaknya ikut menjadi pepadu turut memberikan saweran untuk memberikan dukungan.

Presean tersebut juga terasa lebih sakral dengan alunan musik tradisional yang mengiringi setiap pukulan para pepadu. Tak jarang pepadu juga memberikan tarian-tarian yang menjadikan setiap ayunan penyalin menjadi lebih indah. Tarian tersebut juga menjadi strategi untuk memancing emosional lawan dan melemahkan mentalnya untuk melanjutkan pertarungan. Tapi setiap pertarungan selesai para pepadu mengakhirinya dengan saling berjabat tangan dan berpelukan. Hal inilah yang menjadi alesan kenapa presean ini juga menjadi ajang yang tak luput dari sportifitas para pepadu.

Di hari terakhir kegiatan presean, panitia menutupnya dengan mendatangkan penari (Jangger) untuk mengisi waktu jeda pergantian pepadu. Penari muda tersebut tampil dengan mengenakan pakaian adat Sasak yaitu kebaya serta di kepala nya memakai sapuq has sasak. Ia juga mampu menarik perhatian anak mudan dan kaum bapak-bapak untuk menyawernya dan ikut menari di tengah arena presean.

Tradisi presean yang digelar dalam acara perayaan Hari Jadi Desa Pengonak yang ke-3 ini merupakan kali pertamanya di desa yang kemarin memisahkan diri dari Desa Ganti ini. Sehingga menjadinya bukan sebagai ajang hiburan saja, melainkan sebagai langkah penting yang diambil pemerintah Desa Pengonak dalam menjaga dan melestarikan tradisi yang diwariskan oleh para leluhur kita di masyarakat suku sasak. Dari tradisi ini juga kita dapat merasakan bagaimana persatuan dan kerjasama antara pemerintah dengan para tokoh agama, tokoh adat hingga masyarakat pada umumnya. Masyarakat juga berharap semoga kegiatan-kegiatan seperti ini terus diadakan dan dimeriahkan seperti yang di sampaikan oleh Pak Kepala Desa di tengah acara Presean.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun