Mohon tunggu...
Imam Santoso
Imam Santoso Mohon Tunggu... Dosen - Pembantu Ketua III STAI Al-Fatah Bogor

Akademisi dan Expert di Bidang Public Relations dan Branding Program, Jurnalis Independen, Konsultan Komunikasi dan aktifis sosial media, Dai dan alumni Pondok Pesantren Al-Fatah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Rahasia Dari Tanah Kuburan Tiap Manusia

20 Januari 2015   23:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:43 3078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1421745629510907023

[caption id="attachment_392089" align="alignleft" width="480" caption="Ilustrasi Kuburan"][/caption]

"Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain" (QS. Thaha:55)

Abu Said Al-Khudry menuturkan, bahwa pernah suatu ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berjalan di Madinah. Beliau melihat, ada sekelompok orang sedang menggali sebuah tanah untuk makam. Nabi lalu menanyakan untuk siapa lubang lahad itu. Mereka menjawab: "Untuk seorang dari Habasyah (Afrika) yang baru meninggal".

Nabi lalu bersabda:"Laa ilaaha illa Allah, dia diarahkan oleh Allah dari tempat kelahirannya menuju ke tanah asal dia di ciptakan."(HR. Al-Bazzar, Al-Hakim dan Al-Bayhaqi).

Manusia adalah mahluk yang diciptakan dari tanah, maka dia juga akan dikembalikan ke tanah asalnya. Setiap manusia juga punya asal tanah yang berbeda dari bermacam-macam daerah yang berbeda.

Sesungguhnya hakikat perjalanan manusia di muka bumi adalah menuju ke tempat asal tanah dia diciptakan, di manapun tanah itu berada pasti Allah akan menggiringnya menuju tempat asal manusia itu. Oleh karena itu, dimana ia meninggal dan dimakamkan maka di sanalah hakikat tanah asal dirinya.

Dalam kitab Nawadir al-Ushul, Ibnu Mas'ud pernah meriwayatkan sabda dari Nabi: "Sesungguhnya ketika nutfah menetap di dalam rahim, malaikat lalu meletakan nutfah itu di telapak tangannya seraya berkata:"Wahai Tuhanku, apakah Engkau hendak menciptakannya atau tidak? Jika dijawab:"Tidak usah dicipta," maka nutfah itu akan lebur bersama darah dan tidak menjadi manusia.

Sebaliknya, jika dijawab, "Dicipta," maka malaikat akan berkata:"Tuhanku, apa rejeki, peninggalan, ajal dan amal untuknya?" Tuhan lalu berfirman, 'Lihatlah di Lauhil Mahfudz'. Setelah dilihatnya, maka malaikat mendapatkan jawaban semua itu. Lalu malaikat mengambil tanah tempat dia akan dimakamkan. Dari tanah itulah nutfah itu diolah. (HR. Al-Hakim)

Oleh karena itu, kampung kelahiran bukanlah berarti tempat asal seseorang. Kampung itu hanya tempat ia keluar dari rahim ke alam dunia. Seseorang tidak pernah tahu tanah asalnya, hingga ia akan diarahkan oleh ketetapan Allah menuju tanah makam dirinya. Seperti halnya orang Habsyi yang meninggal tadi, dari bumi Afrika Allah mengarahkan langkahnya menuju tanah Madinah dan dimakamkan di sana.

Mathar bin Ukaimis berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Jika Allah menetapkan kematian seseorang di suatu tempat di muka bumi, niscaya Dia akan menjadikan orang itu butuh kepada tempat tersebut."(HR. Tirmidzi).

Oleh karena itu, ingatlah bahwa belum tentu dari kampung itulah asal kita diciptakan. Oleh sebab itu, yang terbaik adalah mereka senantiasa waspada dan mempersiapkan diri untuk pulang ke tanah asalnya yang sesungguhnya, yaitu tanah kuburan. Inilah rumah masa depan masing-masing kita, yang apabila tampak dari luar adalah bangunan minimalis tipe 21 ( 2 meter x 1 meter)Wallahu a'lam.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al-Hasyr:18)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun