Mohon tunggu...
Imam KurniawanMunajat
Imam KurniawanMunajat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemula

Apapun hasilnya tetap semangat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Qolbun Salim di Tengah Pandemi pada Bulan Ramadhan

4 Juli 2021   16:48 Diperbarui: 4 Juli 2021   16:52 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Qolbun Salim ditengah Pandemi Corona pada bulan Ramadhan


Data terbaru pada tanggal 01/07/2021 mengenai virus corona yang terus meningkat dari hari-hari sebelumnya yakni terdapat 2.203.108 positif, sembuh 1.890.287 meninggal 58.996 membuat masyarakat semakin resah dan gelisah sehingga berefek kepada jalannya ibadah dibulan ramadhan kali ini. Dalam Pemerintah Daerah Kota Tangerang terkait hal ini telah dikonfirmasi pada tanggal 28/06/2021 terdapat 11.059  orang yang terdampak virus corona ini, 611 dalam perawatan, 10.237 sembuh, 211 meninggal. Informasi ini dapat diketahui dari portal resmi informasi COVID 19 Kota Tangerang.

Menurut Pappas & OMalley (2014) terdapat beberapa faktor yang menyebabkan keresahan sosial tersebut terjadi, yaitu ekonomi, budaya, sosial-ideologis dan akhirnya kaitannya dengan negara. Keresahan yang dirasakan oleh masyarakat karena COVID 19 begitu terasa jika dilihat dari aspek ekonomi. Dari kalangan manapun baik itu dari kalangan pejabat, pengusaha, pemuka agama, sampai ibu rumah tangga. Dampak yang dirasakan juga berimbas pada perekonomian negara.

Dalam kondisi seperti ini masyarakat dari setiap kalangan dan setiap umat yang ada di Indonesia ini mempunya peran penting untuk menghadapi wabah yang sudah berkembang dan meresahkan warga dunia. Pemerintah sudah menjalankan beberapa aturan yang mesti masyarakat ikuti guna memutuskan rantai penyebaran COVID 19 seperti sosial distancing, work from home, PSBB.  Tidak hanya itu presiden Indonesia Joko widodo juga mengeluarkan sederet aturan untuk melawan pandemi virus corona yang mana salah satunya adalah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Peran pemuka agama juga turut membantu pemerintah untuk menangani kasus pandemi COVID 19 dengan menyebar informasi seputar pandangan agama terhadap pandemi yang terjadi. Dalam agama islam terdapat hadist nabi yang membicarakan mengenai sikap umat muslim menghadapi wabah pada zaman itu, hadist ini diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim "Jika kalian mendengar wabah melanda suatu negeri. Maka, jangan kalian memasukinya. Dan jika kalian berada didaerah itu janganlah kalian keluar untuk lari darinya". Dari hadist ini terdapat anjuran yang hampir sama penerapannya dengan apa yang pemerintah lakukan yaitu dengan kita tetap berada dirumah dan melakuakn sosial distancing maka insyaallah dapat memutuskan rantai COVID 19. MUI juga mengeluarkan ketentuan hukum mengenai cara menghadapi wabah guna membantu kebijakan pmerintah. berikut ketentuan hukum yang dikeluarkan oleh MUI

Setiap orang wajib melakukan ikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi setiap hal yang diyakini dapat menyebabkannya terpapar penyakit, karena hal itu merupakan bagian dari menjaga tujuan pokok beragama (al-Dharuriyat al-Khams)

Orang yang telah terpapar virus corona, wajib menjaga dan mengisolasi diri agar tidak terjadi penularan kepada orang lain.

Baginya shalat Jumat dapat diganti dengan shalat zuhur di tempat kediaman, karena shalat Jumat merupakan ibadah wajib yang melibatkan banyak orang sehingga berpeluang terjadinya penularan virus secara massal.

Situasi ini bertepatan juga dengan momentum bulan yang sangat Indah, bulan yang penuh dengarn rahmat, ampunan, dan pembebasan dari neraka yang mana bulan ini adalah salah satu bulan yang terbaik yaitu bulan suci Ramadhan. Terdapat kekecewaan kecil yang terbisik di kalangan umat muslim bahwasan nya ramdahan tahun ini tidak seindah dari tahun tahun sebelumnya karena ada beberapa pembatasan yang dilakukan untuk kemaslahatan bersama. Lalu penting bagi umat muslim untuk mempunyai sifat yang qalbin salim berarti salim min amradhil-qulub yakni bersih dari penyakit penyakit hati.

Wajar saja ketika umat muslim punya rasa sedikit bersedih karena tidak bisa menikmati momentum bulan suci ramdahan seperti tahun tahun lalu. Tetapi sifat qolbun salim lah yang membawa seseorang untuk bangkit untuk menjalankan ibadah ibadah yang sudah Allah tetapkan, momentum bisa saja berubah tetapi ketetapan Allah dan janji janji-Nya tidak akan pernah berubah. Sebagaimana Allah akan mengampuni dosa orang yang berpuasa Ramadhan karena iman.

Maka dari itu bersihkanlah hati supaya ibadah di bulan Ramadhan ini bisa berjalan dengan semangat walaupun sedang terjadi pandemi COVID 19, yakin dengan menanamkan sifat qolbun salim yang berarti hati yang sehat dan memiliki kesempurnaan serta kekuatan yang menjadi tugas dan fungsinya sesuai maksud penciptaan manusia di dunia. Yakinkan dengan iman, usahakan dengan ilmu, sampaikan dengan amal untuk menghadapi wabah corona ini, semoga Allah senantiasa melindungi kita dan membersihkan hati kita dari segala hal yang dapat merusak akal dan pikiran kita di tengah pandemi ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun