Mohon tunggu...
Imahz
Imahz Mohon Tunggu... Administrasi - Keterangan Profil

Sosok yang sederhana, agak keras kepala dan kadang suka berdebat.. tapi baik hati, rajin menolong, tidak sombong dan suka menabung walaupun kadang suka cuek orangnya..hihi. Tengah menimba ilmu di STMIK AMIKOM Purwokerto. lahir di Purbalingga. :))

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Undersky

8 Juni 2014   21:12 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:41 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Siang itu, terik mentari seakan menusuk-nusuk di celah-celah kulit. Kami berdua pun menyusuri aspal hitam nan panjang dengan begitu damainya. Masih teriring oleh canda tawa..sampailah kami di depan sebuah rumah dengan gerbang yang tinggi dan hitam itu. Ia pun lekas membuka gerbang tersebut dan menemui sang tuan-tuan yang berada di dalamnya.

Kulihat istana itu begitu ramainya.. keponakan-keponakan kecilnya pun begitu ramah. Akan tetapi masih terliahat sedikit kekakuan di dalamnya. Setelah ia di beri motor dan hendak dibiayai kuliah, kurasa tantenya amat baik hati. Mungkin kekakuan itu hasil dari lamanya mereka tak bertegur sapa.

Aku yang mau tidak mau menguping perbincangan mereka berdua pun terkejut. Dia mungkin akan pindah ke rumah tantenya.. dia yang selalu usil dalam kesedihanya, dia yang selalu membuntutiku ke KM ketika hendak cuci muka dan berpose alay untuk mengagetkanku, dia yang selalu duduk di lantai depan pintu kamar mandi dan membuatku tertawa terpingkal-pingkal, dia yang selalu menyembunyikan kesedihanya di hadapanku. Dan dia yang kini hendak berusaha mandiri untuk membantu ibunya yang hidup  seorang diri dirumahnya, setelah kakaknya mengambil cuti kuliah dan bekerja di luar kota.

Kami tidak berlama-lama dirumah itu..

Ia pun mengendarai matic merah pemberian dari tantenya.. sekarang gilliran aku yang membuntutinya dari belakang. Ku kendarai matic biru yang berjalan halus itu. Kupandangi kanan dan kiri jalan tanpa memalingkan wajah.. seketika itu aku bersyukur ata karunia kehidupan yang begitu indah.

Pemandangan siang itu begitu memanjakan penghlihatanku. Lalu kupandangi dua buah spion yang menampakan wajahnya. Kulihat wajahnya agak sedikit berbeda, mungkin efek mataku saja yang masih kurang jelas melihat. Perlahan aku mencoba mendekatkan jarak matic yang kukendarai saat itu dan mempelankanya lagi sehingga aku sedikit jauh tertinggal. Kulihat matanya mencuri-curi pandang ke arah matis yang ku kendarai. Kulihat bibirnya bergetar dan cemberut, tanganya pun berkali-kali mengusap matanya. Tapi entahlah.. pandanganku memang agak sedikit kabur untuk melihat sesuatu yang agak jauh.

Sampailah kami di tempat pemberhentian segala kendaraan dengan berhiaskan lampu merah yang menyala-nyala di depan mata. Ia pun lekas mengajaku bercerita tentang sesuatu sembari meledeki ku setelah niatnya memberi minuman tanpa sedotan kepada pengemis tua di tempat pemberhentian tersebut. Kulihat matanya agak sedikit basah. Tapi entahlah, semoga hanya kerana kelilipan sahaja..bukan kerana yang lain. Hanya saja ia gadis yang lembut dan teramat perasa yang aku khawatirkan

Tuhan jagalah senantiasa sahabatku dimanapun ia berada.. sungguh Engkau lah Sang Maha Kuasa atas semua hamba-hambaMU ini

Aamiin Ya Rabb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun