Refleksi 8 Tahun Aku Ber-Kompasiana

Ternyata aku masih disini. Terus menulis menumpahkan isi hati. Daripada terus berkecamuk membebani pikiran. Lebih baik di Kompasiana dilepaskan.

Lega rasanya bisa menulis menumpahkan gagasan. Atau menuangkan sejumput pengetahuan. Apa lagi kalau yang baca hingga ribuan. Berarti misi menulis ke banyak orang tersampaikan. Dan sedih juga jika tulisan tak dlirik. Yang baca cuma sedikit. Kali tema tak menarik. Atau bukan yang jadi hot topik. 

Yang jelas, ingin kuucapkan Terima Kasih pada Kompasiana. Bagiku Kompasiana sudah menjadi rumah. Yang bikin nyaman dan betah. Sudah kurasakan HL ratusan kali, pilihan apalagi. Sudah merasakan juga ketika view mencapai puluhan ribu berkali kali.

Aku sudah 8 tahun berKompasiana. Lama.banget ya, hahaa. Dulu di kolom komentar suka berdebat dan menyapa. Saling adu argumen sampe berhari hari sudah biasa. Tetapi rasanya sekarang kehilangan teman teman lama?

Mungkin karena aku sempat jarang banget  nulis di Kompasiana. Sejak tahun 2015 ketika punya buah hati. Waktu begitu tersita ternyata. Menulis sesempatnya saja. Baru tahun ini kembali rajin nulis, tetapi emang sambil momong sih. Jadi maaf gak bisa ngider ke tulisan penulis lainnya. 

Oh iya, walau 8 Tahun sudah ngompasiana, kenapa gak pernah datang ke Kompasianival? Ini juga aku minta maaf. Aku kerja di LSM yang sering banget traveling. 

Pas tahun 2011 sempat cuti tanpa tanggungan ikut suami kerja di Mesir, negeri para Nabi dan wali. Makanya menulis mulu tentang negeri ini. Apalagi Mesir baru revolusi. Juga budaya dan wisatanya yang unik sekali.

Tahun 2012 pas acara Kompasianival aku di Maryland USA, tahun 2013 pas jadi kandidat di Kompasianival aku lagi tugas di Bali, tahun 2014 gak bisa ikutan karena baru pulang kloter akhir haji. Tahun 2015-2017, emang lagi rehat dulu aja, karena momong baby yang menyita waktu dan energi

Bukan soal bahwa kehadiranku diarep sih, hihii, tapi sungguh asik rasanya kopdar bertemu orang orang yang selama ini hanya berinteraksi di dunia maya. Apalagi kalau interaksi mayanya cukup intens dan terasa seolah sudah berteman lama. 

Tahun 2018 ini aku memang aktif nulis lagi. Soalnya Adra sudah bisa ditinggal momong ma mbaknya. Lumayan seru-seruan di tahun politik, menyeimbangkan opini yang ada. Karena gereget juga dengan media mainstream, bisa saja seseorang dianggap pahlawan tetapi ternyata merugikan kehidupan jutaan orang.