Mohon tunggu...
Ilmin Nafi AN.
Ilmin Nafi AN. Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengenal Metafisika

17 Oktober 2018   08:29 Diperbarui: 17 Oktober 2018   09:01 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Setelah pada bagian terdahulu saya pernah mereview materi tentang filsafat ilmu, maka pada bagian ini saya akan membahas persoalan cabang ilmu filsafat yang pertama yaitu metafisika. Apa itu metafisika?

Metafisika menurut bahasa yaitu ta meta ta physika (sesudah fisika). Dalam bahasa arab, istila metafisika dikenal dengan ma ba'd al-thabiah, yaitu apa-apa yang ada dibalik realitas yang tampak. Dengan demikian, metafisika yaitu cabang filsafat yang berkaitan dengan proses analitis atas hakikat fundamental mengenai keberadaan dan realitas yang menyertainya. Cabang utama filsafata yaitu mitologi, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan benda-benda alam antara satu dengan yang lain.

Apa sesungguhnya fungsi metafisika?

Memahami hakikat realitas, dimana metafisika secara umum merupakan bagian yang membahas ada sebagai ada.

Dasar pengetahuan, dimana metafisika merupakan induk dari semua ilmu karena metafisika kunci utama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut engan sangat mendasar. Misalnya; apakah tuhan ada? Lalu, jika ada apa saja hal-hal yang bisa manusia tahu/tidak tahu tentangnya?

Pembahasan tentang metafisika yaitu dibagi menjadi dua, yaitu: metafisika umum atau general yang membahas tentang ontology yaitu proses analitis dan penggalian klasifikasi berdasrkan prinsip-prinsip kategori keberadaan dan relasi diantaranya.

 Sedangkan metafisika khusus yaitu membahas tentang kosmologi yaitu membahas tentang kajian mendalam atas prinsip keberadaan dunia, asal mula, dan maka keberadaaan atasnya.

Persoalan dalam metafisika tentang monism dan pluralism dalam konteks islam muncul pada rana perdebatan di kalangan para fuqaha. Sebelumnya, saya akan menjelaskan apa itu monism dan apa itu pluralism ? 

Monism adalah konsep metafisika bahwa anya ada satu substansi dalam alam entah itu roh atau material yang meliputi seluru kenyataan atau realitas. Sedangkan pluralism adalah menganggap bawa realitas tidak terdiri dari dari satu substansi saja tetapi banyak substansi yang bersifat independen satu sama lain. 

Monism ini bertentangan dengan dualism atau pluralism. Karena dalam dualism atau pluralism substansi atau realitas sementara terdapat banyak realita. Seperti halnya kaum fuqaha berpendapat bahwa manusia dan Tuhan adala tidak mungkin dan itu sebuah penyamaan antara yang mutlak dan yang relative. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun