Mohon tunggu...
Ilmin Nafi AN.
Ilmin Nafi AN. Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Saya Harus Malu Mengatakan Cinta?

12 September 2018   06:19 Diperbarui: 12 September 2018   07:17 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Cinta itu seperti kupu-kupu. Semakin dikejar, semkain lari. Tapi kalau dibiarkan terbang, dia akan datang disaat kamu tidak mengharapkannya. Cinta itu dapat membutamu bahagia terkadang juga bikin sedih, tapi cinta baru berharga kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. Jadi jangan terburu-buru dan pilih yang terbaik. 

Cinta bukan bagaimana menjadi pasangan yang sempurna bagi seseorang, tapi bagaimana menemukan seseorang yang dapat membantumu menjadi dirimu sendiri. 

Jangan pernah bilang "I Love You" kalau kamu tidak peduli. Jangan membicarakan perasaan yang tidak pernah ada. Kata "cinta" terlanjur "ngetren" di kalangan masyarakat, terutama kalangan remaja dan kaum muda. Artinya, kalau kita tengah berjuang untuk menciptakan hubungan yang lebih baik (adil, tanpa penindasan, tanpa ketimpangan, dan lain-lain) sebagai mana cita-cita kaum pergerakan, bukankah kita juga harus memastikan bahwa konsep cinta yang diterima adalah filsafat cinta yang memungkinkan kita semua memahami maknanya untuk memaknai dan menata hubungan.

Secara psikologis, bahwa masalah cinta ini hanya akan berkutat pada perubahan perasaan saja. Cinta hany dilihat ssebagai hasil hormon dan zat kimia dalam tubuh yang memengaruhi perasaan saja, yang membuat orang hanya akan mengikuti alur perasaannya saja tanpa memikirkan akalnya. Membahas cinta sebagai fmasalah filsafat, kita akan melihatnya dari beberapa aspek berikut:

Aspek Ontologis : berangkat dari pertanyaan apakah cinta itu ?

Aspek Epistemologis : bagaimana orang bisa memahami masalah cinta dan meraihnya ddengan pemaknaannya ?

Aspek Aksiolois : bagaimanakah cinta menjadi nilai-nilai bagi kehidupan umat manusia ?

Jadi, penting untuk mengetahui apakah "cinta" itu ? mengapa kita begitu ingin dekat dan mengalami pengalaman keberssamaan dengan orang lain? Untuk memahami cinta, kita harus melihat seluruh eksistensi yang ada pada diri manusia. 

Cinta adalah dorongan untuk menyatukan diri kita dalam mengenal bagaimana ada suatu dorongan material dalam tubuh manusia. Jadi, pernahkah kita selam ini berpikir mengapa kecenderungan untuk menyatakan cinta dan menyatukan diri dengan orang laun di bawah dorongan cinta yang selalu begitu kuat dan besar pada setiap makhluk hidup termasuk manusia? kalian pasti mengalami hingga diantara anda banyak tak tahu bagaimana kondisi dan situasi ini berjalan. 

Orang yang jatuh cinta tanpa bicara, hanya menyerahkan hatinya di antara doa-doa yang mengudara. Dia menyimpan diamnya, yang menurut pepatah diam adalah emas. 

Dengan begitu, pastilah tidak terhitung emas yang dimilikinya sebanyak apa. Kian lama, seiring tambah dewasanya manusia, ia akan sadar menyimpan rindu pada seseorang yang tidak pernah tahu bagaimana hatinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun