Mohon tunggu...
Ilmihafidhah 10
Ilmihafidhah 10 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmi Hafidhah

Bismillahirrahmanirrahim

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Risiko

14 Juli 2021   14:45 Diperbarui: 14 Juli 2021   21:23 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Langkah-langkah proses manajemen risiko 

1. Identifikasi risiko ( identify risk)

banyak potensi risiko yang menghadang perusahaan perusahaan yang mencari laba, demikian juga dengan organisasi nirlaba, maupun orang perorang. Oleh karena itu, langkah pertama dalam proses manajemen risiko adalah mengidentifikasi atau mengenal pasti bahaya atau ancaman risiko yang relevan.

2. Evaluasi risiko

Langkah kedua adalah kita perlu melakukan evaluasi untuk setiap sumber risiko yang telah diidentifikasi. Pada tahap ini, risiko dapat dikategorikan berdasarkan frekuensi atau berdasarkan seringnya kerugian terjadi. Selain itu perlu juga dianalisis besarnya atau tingkat kekejaman risiko. Harus dipertimbangkan besarnya kerugian paling mungkin terjadi dan kerugian maksimum yang mungkin terjadi. Di dalam mengevaluasi risiko secara menyeluruh perlu dikaji derajat risiko dengan cara-cara yang akurat.

3. Memilih teknik manajemen risiko

Hasil analisis pada langkah kedua adalah digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan cara-cara yang akan digunakan menangani risiko. Untuk situasi tertentu mungkin tidak perlu tindakan lebih lanjut. Tetapi pada situasi lain, harus digunakan cara-cara canggih untuk mendanai potensi kerugian yang sangat mungkin terjadi.

4. Implementasi dan kaji ulang keputusan manajemen risiko

Langkah berikutnya adalah keputusan tentang metode optimal untuk menangani risiko yang telah diidentifikasi, organisasi atau seseorang harus mengimplementasikan metode yang dipilih. akan tetapi, manajemen risiko harus merupakan proses yang terus-menerus di mana keputusan-keputusan terdahulu, yang telah diputuskan, harus dikaji ulang secara teratur. 

Jika muncul risiko baru atau terjadi perubahan signifikan dari kerugian yang diharapkan, atau keadaan semakin memburuk.² Risiko tidak selalu bersifat statis mengharuskan analisis kembali keputusan dan analisis yang sudah lalu. Oleh karena itu, keputusan manajemen risiko harus selalu berkala untuk mengkaji risiko-risiko yang telah atau yang akan terjadi.

Referensi:

¹ R Maralis, A Triyono, Manajemen Risiko (2109)-books.google.com

² Hinsa Siahaan, manajemen risiko (2013)-books.google.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun